Populer Internasional: 5 Fakta Serangan Udara Israel di Gaza - Houthi-Hizbullah Bersiap Membalas
Rangkuman berita internasional terpopuler, di antaranya fakta-fakta serangan udara baru Israel di Gaza.
Penulis:
Tiara Shelavie
Editor:
Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita internasional terpopuler Tribunnews dimulai dari fakta-fakta serangan udara terbaru Israel di Gaza.
Serangan tersebut, didukung oleh Amerika Serikat.
Kelompok Houthi dan Hizbullah tidak akan tinggal diam, tetapi bagaimana dengan Hamas?
Simak berita selengkapnya.
1. 5 Fakta di Balik Serangan Udara Besar-besaran Israel di Gaza: Gencatan Senjata Temui Jalan Buntu
Israel kembali melancarkan serangan udara besar-besaran ke Gaza, menargetkan berbagai wilayah dengan gelombang serangan udara dan tembakan artileri.
Ratusan orang dilaporkan tewas dan ratusan lainnya terluka, menurut otoritas Palestina.
Serangan ini juga menargetkan sejumlah pejabat tinggi Hamas serta warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.
Rumah sakit di Gaza kini kewalahan menangani lonjakan korban.
Lalu, mengapa serangan ini terjadi sekarang?
2. Israel Bunuh 970 Orang di Gaza dalam 48 Jam: Houthi-Hizbullah Bersiap, Hamas Masih Kalem, Kenapa?
Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan 970 kematian dalam 48 jam terakhir saat Israel meningkatkan serangannya di wilayah tersebut.
Baca juga: ‘Lepaskan Pakaian Perbudakan’, Kata-Kata Fenomenal Jubir PIJ Abu Hamza Sebelum Dibunuh Israel
"Hingga tengah hari Rabu (19/3/2025), jumlah total kematian telah meningkat menjadi 49.547, naik dari 48.577 yang tercatat pada hari Senin," tulis laporan kementerian tersebut dikutip dari RNTV, Rabu.
Israel dilaporkan melancarkan gelombang serangan udara pada malam hari antara Senin dan Selasa, menandai eskalasi paling mematikan sejak gencatan senjata dimulai pada Januari.
Runtuhnya gencatan senjata di Gaza ditandai serangan udara Israel itu direspons gerakan Hizbullah Lebanon.
Hizbullah mengeluarkan pernyataan pada Selasa yang menyiratkan kesiapan gerakan tersebut melakukan serangan kembali ke wilayah Israel pasca runtuhnya gencatan senjata di Gaza yang rapuh sejak Januari.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.