Konflik Rusia Vs Ukraina
Lakukan Panggilan Telepon dengan Trump, Putin Sepakat Hentikan Serangan ke Fasilitas Energi Ukraina
Putin telah memerintahkan militernya untuk menghentikan serangan terhadap infrastruktur energi Ukraina selama 30 hari.
Diberitakan The Guardian, panggilan telepon yang sangat dinantikan itu menjadi percakapan pertama yang diketahui antara kedua pemimpin sejak Ukraina setuju untuk mendukung gencatan senjata langsung selama 30 hari pada pekan lalu.
Putin pada dasarnya menolak rencana tersebut, dan malah menguraikan serangkaian persyaratan, termasuk penghentian persenjataan dan mobilisasi Ukraina, serta penangguhan bantuan militer Barat ke Kyiv selama gencatan senjata 30 hari.
Media AS, Semafor, melaporkan pada Senin (17/3/2025), bahwa Gedung Putih sedang mempertimbangkan untuk secara resmi mengakui Krimea – yang dianeksasi oleh Moskow pada tahun 2014 – sebagai wilayah Rusia sebagai bagian dari kesepakatan damai yang potensial.
Washington juga dilaporkan sedang membahas kemungkinan untuk memberikan tekanan pada PBB agar melakukan hal yang sama.
Berbicara pada konferensi keamanan di New Delhi, wakil menteri luar negeri Ukraina, Andrii Sybiha, menguraikan garis merah utama Kyiv untuk setiap perjanjian damai, termasuk tidak ada pengakuan terhadap aneksasi Rusia (termasuk Krimea), tidak ada pembatasan pada angkatan bersenjata Ukraina, dan tidak ada hak veto Rusia terhadap keanggotaan Ukraina di UE dan NATO.
Di Moskow, pejabat senior Rusia tampaknya tengah mempersiapkan perbaikan hubungan dengan Washington.
Berbicara di sebuah konferensi bisnis di kota itu, Kirill Dmitriev, seorang ajudan senior yang dekat dengan Putin, mengatakan bahwa ia berharap dapat segera mengadakan pembicaraan dengan Elon Musk tentang kemungkinan misi ke Mars.
"Saya kira tidak diragukan lagi akan ada diskusi dengan Musk tentang penerbangan ke Mars dalam waktu dekat," kata Dmitriev di forum tersebut.
Ia kemudian memuji Musk – pendiri Tesla yang juga sekutu dekat Trump yang sebelumnya telah menyatakan simpati terhadap Kremlin.
Dmitriev mengatakan Moskow ingin bekerja sama dengan CEO SpaceX sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk memperkuat badan antariksa Rusia, Roscosmos, dan perusahaan nuklir negara, Rosatom.
Pejabat Rusia dan AS telah menyatakan minatnya untuk memulihkan kerja sama ekonomi setelah perdamaian tercapai di Ukraina.
Sebagai informasi, panggilan telepon antara Trump dan Putin pada hari Selasa terjadi saat pasukan Ukraina telah mundur dari hampir seluruh wilayah Kursk di Rusia.
Pemimpin AS tersebut pada hari Senin mengklaim bahwa ia telah campur tangan untuk menyelamatkan ribuan tentara Ukraina di wilayah tersebut, menggemakan klaim Putin yang tidak berdasar bahwa ribuan tentara Ukraina dikepung.
"Mereka dikepung oleh tentara Rusia, dan saya yakin jika bukan karena saya, mereka tidak akan berada di sini lagi. Saya berhasil membuat mereka (Rusia) tidak melakukan apa pun saat ini," kata Trump kepada wartawan di Kennedy Center di Washington.
Kyiv dan analis militer independen telah membantah bahwa pasukan Ukraina di wilayah perbatasan Rusia dikepung, dan sebaliknya menyatakan bahwa Ukraina telah melakukan penarikan mundur yang terorganisasi selama beberapa minggu terakhir.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.