Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
Mengenal CECOT, Penjara Raksasa di El Salvador Tempat Trump Jebloskan Ratusan Anggota Geng Migran
Mengenal penjara CECOT, penjara yang terkenal kejam dan ketat. Di penjara inilah Donald Trump mengirim para migran diduga anggota geng.
TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat baru saja mendeportasi lebih dari 250 tersangka anggota geng migran ke El Salvador.
Dikutip dari NY Post, sedikitnya 238 anggota geng Tren de Aragua dari Venezuela dan 21 anggota MS-13 telah tiba di El Salvador, ungkap Presiden Nayib Bukele pada Minggu (16/3/2025).
Saat mendarat di El Salvador, para anggota geng tersebut "disambut" oleh puluhan pasukan komando bersenjata.
Mereka kemudian langsung dipindahkan ke Centro de Confinamiento del Terrorismo (CECOT) atau Pusat Penahanan Terorisme, sebagaimana terlihat dalam video yang diunggah oleh Bukele.
Dilansir PBS, berikut beberapa tiga hal yang perlu diketahui mengenai penjara CECOT:
1. Apa itu CECOT?
CECOT adalah penjara raksasa yang dibuka oleh Presiden Bukele pada 2023, sebagai bagian dari kampanyenya dalam memberantas geng di El Salvador sejak Maret 2022.
Penjara ini terletak di Tecoluca, sekitar 72 km dari ibu kota San Salvador.
Fasilitas ini memiliki delapan paviliun besar dan dapat menampung hingga 40.000 narapidana.
Setiap sel dapat menampung 65 hingga 70 narapidana.

Narapidana di CECOT tidak diizinkan menerima kunjungan dan tidak pernah diperbolehkan keluar dari gedung.
Berbeda dengan kebanyakan penjara, CECOT tidak menyediakan lokakarya atau program pendidikan untuk membantu narapidana kembali ke masyarakat setelah menjalani hukuman.
Baca juga: Setelah Dideportasi dari AS, 238 Anggota Geng Dijebloskan ke Penjara Tanpa Jendela El Salvador
Menteri Kehakiman El Salvador menegaskan, tahanan di CECOT tidak akan pernah kembali ke masyarakat.
Namun, dalam beberapa kesempatan, narapidana yang telah mendapatkan kepercayaan dari petugas diizinkan memberikan ceramah motivasi kepada sesama tahanan.
Narapidana juga sering kali dipandu melakukan latihan fisik di bawah pengawasan penjaga.
Fasilitas seperti ruang makan, ruang istirahat, pusat kebugaran, dan area rekreasi di penjara ini hanya diperuntukkan bagi para penjaga.
2. Berapa banyak tahanan yang ditahan El Salvador?
Pemerintah tidak secara berkala memperbarui jumlah tahanan, tetapi menurut organisasi hak asasi manusia Cristosal, pada Maret 2024, terdapat 110.000 orang yang mendekam di balik jeruji besi.
Angka tersebut mencakup narapidana yang telah divonis serta mereka yang masih menunggu persidangan.
Jumlah ini lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan 36.000 narapidana yang dilaporkan pemerintah pada April 2021, sebelum Bukele meningkatkan operasinya dalam memberantas geng.
Kelompok Cristosal dan organisasi hak asasi manusia lainnya menuduh pemerintah melakukan pelanggaran HAM, termasuk penyiksaan, pelecehan, serta kurangnya akses terhadap perawatan medis bagi para tahanan.
Tahun lalu, Cristosal melaporkan, setidaknya 261 tahanan tewas di dalam penjara sejak dimulainya operasi besar-besaran terhadap geng.
Dalam sebuah video yang dirilis pemerintah, para tahanan di CECOT terlihat hanya mengenakan celana pendek boxer dan dipaksa duduk berdesakan di area umum.
Sel-sel penjara juga tidak memiliki cukup tempat tidur untuk menampung semua tahanan.
3. Mengapa imigran dikirim ke CECOT?
Para migran dideportasi setelah Donald Trump mengaktifkan Undang-Undang Musuh Asing tahun 1798, yang hanya digunakan tiga kali dalam sejarah AS.
Undang-undang ini memberikan wewenang luar biasa kepada presiden untuk menahan atau mendeportasi orang asing dengan alasan keamanan nasional.
Trump mengklaim geng Tren de Aragua telah menyusup ke AS.
Baca juga: Donald Trump Menyerah pada Tekanan Israel, Mencopot Adam Boehler, Utusan Khusus untuk Penyanderaan
Tren de Aragua berasal dari penjara brutal di Venezuela, dan banyak anggotanya ikut bermigrasi ke AS dalam gelombang eksodus jutaan warga Venezuela yang mencari kehidupan lebih baik setelah ekonomi negara mereka runtuh dalam satu dekade terakhir.
Namun, pemerintah Trump belum memberikan bukti, para migran yang dideportasi benar-benar merupakan anggota Tren de Aragua atau telah melakukan kejahatan di AS.
Video Dramatis Kedatangan Para Tahanan di El Salvador
Dalam video yang dirilis pemerintah El Salvador pada Minggu (16/3/2025), tampak para tahanan keluar dari pesawat di landasan pacu yang dijaga ketat oleh petugas anti huru-hara.
Baca juga: As Mengebom Sanaa, Trump Ancam Akan Menjatuhkan Neraka di Yaman karena Dukungannya Terhadap Gaza
Tangan dan kaki mereka diborgol, dan mereka dipaksa membungkuk saat berjalan.
Mereka kemudian diangkut ke CECOT dengan konvoi bus besar yang dikawal polisi, kendaraan militer, serta sedikitnya satu helikopter.
Setibanya di penjara, para tahanan dicukur habis kepalanya, lalu diganti seragam penjara berwarna putih yang terdiri dari celana pendek selutut, kaus oblong, kaus kaki, dan bakiak karet sebelum ditempatkan di sel.
Donald Trump Anti-Imigran?
Sejak Donald Trump kembali menjabat sebagai presiden, Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai AS (ICE) telah melakukan lebih dari 32.000 penangkapan terhadap imigran ilegal.
Pejabat ICE melaporkan 70 persen dari mereka menghadapi tuntutan pidana atau telah dihukum, sementara 30 persen lainnya masih dalam proses hukum.
Dari jumlah tersebut:
Sebanyak 14.000 adalah penjahat yang telah dihukum, 10.000 memiliki tuntutan pidana yang masih berjalan, dan 8.700 tidak memiliki catatan kriminal di AS
Namun, ICE tidak mengonfirmasi berapa banyak dari mereka yang telah dideportasi sejauh ini.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.