Rabu, 1 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Rudal Houthi Jatuh di Sharm el-Sheikh Mesir, Diduga Mau Serang Israel Seusai Yaman Dibombardir AS

Rudal Houthi Yaman dilaporkan jatuh di Mesir. Pasukan Israel (IDF) meluncurkan penyelidikan untuk mengetahui apakah rudal tersebut menyasar Israel

RNTV/TangkapLayar
BOLA API - Tangkap layar bola api dari ledakan yang terjadi di Al-Jaffar, Sanaa, Yaman, Sabtu (15/3/2025) seusai dibom serangan udara Amerika Serikat. Kelompok Houthi Yaman bersumpah akan membalas serangan ini. 

"Amerika akan meminta pertanggungjawaban Anda sepenuhnya dan, kami tidak akan bersikap baik tentang hal itu!,” kata Trump. 

Houthi Ancam Serangan Balik AS

Merespon serangan mematikan yang dilakukan AS, Juru bicara Houthi, Mohammed Abdul-Salam buka suara.

Ia menuduh AS melebih-lebihkan ancaman terhadap operasi kelompoknya terhadap kapal-kapal di Laut Merah untuk mempengaruhi opini publik. 

Biro politik kelompok itu juga menyatakan tak akan tinggal diam terhadap serangan AS. Mereka bersumpah membalas AS.

Baca juga: Keputusan Trump untuk Serang Yaman Dinilai Keliru, Houthi Sudah Tak Beraksi Sejak Gencatan Senjata

"Agresi itu tidak akan dibiarkan begitu saja, dan angkatan bersenjata Yaman sepenuhnya siap menghadapi eskalasi dengan eskalasi," ujar Houthi, sebagaimana dikutip dari Arab News.

Lebih lanjut, Houthi yang didukung Iran, bersumpah serangan AS tak akan menghalangi Yaman dalam mendukung rakyat Gaza.

lebih dari setahun, kelompok itu telah melakukan serangan terhadap kapal-kapal kargo dalam apa yang disebutnya sebagai balas dendam terhadap Israel atas operasi militernya di Gaza, yang menyebabkan krisis berkepanjangan di koridor pelayaran yang sibuk di laut tersebut.

Kelompok Houthi berjanji akan menghentikan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah selama kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas dipertahankan. 

Namun Israel terus melanggar kesepakatan gencatan senjata di Gaza, hal ini yang membuat Houthi geram hingga pekan lalu militan Yaman melayangkan ancaman kepada kapal-kapal Israel yang berlayar di Laut Merah.

Milisi Houthi Yaman memberi Israel tenggat waktu empat hari untuk mencabut blokade bantuan ke Gaza. 

Jika perintah tersebut diabaikan, Houthi mengancam bakal melanjutkan operasi angkatan laut melawan Israel.

"Larangan ini akan terus berlanjut hingga penyeberangan ke Jalur Gaza dibuka dan kebutuhan akan makanan dan obat-obatan diizinkan masuk," kata Houthi pada hari Selasa.

"Ini bukan kejadian yang hanya sekali saja. Ini adalah awal dari serangkaian kejadian yang akan berlangsung selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu. Tidak ada invasi atau pasukan di darat. Namun, akan ada serangkaian serangan strategis yang sedang berlangsung." imbuh Houthi.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved