Senin, 6 Oktober 2025

Tentara Pembebasan Balochistan - Siapa Militan di Balik Pembajakan Kereta Api Pakistan?

Tentara Pembebasan Balochistan mengaku bertanggung jawab atas pembajakan kereta api di Pakistan.

Tangkap layar YouTube TIMES NOW
TENTARA PEMBEBASAN BALOCHISTAN - Tangkap layar YouTube TIMES NOW pada 12 Maret 2025, memperlihatkan berita mengenai pembajakan kereta api di Pakistan. Tentara Pembebasan Balochistan mengaku bertanggung jawab atas pembajakan tersebut. 

TRIBUNNEWS.COM – Kelompok militan separatis membajak sebuah kereta api di Pakistan dan menyandera hampir 500 penumpang pada Selasa (11/3/2025).

Mengutip The Independent, Tentara Pembebasan Balochistan (Baloch Liberation Army/BLA) mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Para pemberontak menyerang Jaffar Express, yang sedang dalam perjalanan dari ibu kota provinsi Quetta menuju kota Peshawar, di daerah pegunungan Bolan.

Mereka meledakkan rel kereta dengan bahan peledak, memaksa kereta berhenti, dan menjebaknya di dalam Terowongan Mashkaf.

BLA telah lama melancarkan pemberontakan di provinsi Balochistan.

Pejabat keamanan Pakistan melaporkan bahwa militer berhasil menyelamatkan sedikitnya 155 sandera dalam operasi semalam dan menewaskan 27 militan.

Sementara itu, BLA mengklaim telah menewaskan 30 tentara Pakistan dan menembak jatuh sebuah pesawat nirawak.

Siapa Tentara Pembebasan Balochistan?

Tentara Pembebasan Balochistan (BLA) adalah salah satu kelompok militan terbesar yang menuntut kemerdekaan bagi Balochistan.

Kelompok ini telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Pakistan dan Amerika Serikat.

BLA dan kelompok separatis lainnya menuduh pemerintah Pakistan mengeksploitasi sumber daya alam yang ada di Balochistan, seperti minyak dan mineral, tanpa memberikan manfaat yang adil bagi penduduk setempat.

Balochistan merupakan provinsi terbesar di Pakistan, tetapi berpenduduk paling sedikit.

Baca juga: Ledakan dan Tembakan Iringi Pembajakan Kereta Api oleh Kelompok Militan di Pakistan, 27 Orang Tewas

Wilayah ini berbatasan dengan Afghanistan dan Iran.

BLA mengklaim bahwa Pakistan secara paksa mengintegrasikan Balochistan pada tahun 1948 setelah menekan Khanate of Kalat, penguasa lokal pada masa pemerintahan Inggris, untuk menandatangani perjanjian aksesi.

Kelompok ini memiliki sejarah panjang dalam menargetkan warga sipil serta pasukan keamanan di provinsi tersebut, yang dihuni sekitar sembilan juta orang etnis Baloch.

Mereka juga secara rutin menyerang proyek-proyek ekstraksi sumber daya alam, karena daerah pegunungan di Balochistan berfungsi sebagai tempat persembunyian mereka.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved