Senin, 29 September 2025

Rodrigo Duterte Ditangkap

Rodrigo Duterte Dibawa ke ICC, Sara Duterte Sebut Penculikan, Istana Malacanang: Tidak Ada Paksaan

Sara Duterte sebut penangkapan ayahnya ke ICC sebagai penculikan negara, tetapi Istana membantahnya.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
Akun Facebook City Government of Davao
PERANG MELAWAN NARKOBA - Sara Duterte (duar dari kiri) mengambil sumpah jabatannya sebagai wakil presiden Filipina di hadapan Hakim Agung Ramon Paul Hernando di Kota Davao pada 19 Juni 2022, bersama orang tuanya, Elizabeth Zimmerman dan Rodrigo Duterte. Sara Duterte sebut penangkapan ayahnya ke ICC sebagai penculikan negara, tetapi Istana membantahnya. 

Pernyataannya itu nampaknya direkam dalam pesawat yang membawanya ke Den Haag.

Mengenakan kemeja putih polos, dan berbicara ke kamera, ia berkata: 

“Ini akan menjadi proses hukum yang panjang. Namun saya katakan kepada Anda, saya akan terus mengabdi kepada negara. Baiklah. Jika itu memang takdir saya. Terima kasih”.

Duterte sebelumnya mengatakan bahwa ia "tidak meminta maaf, tidak mencari alasan" atas tindakan keras anti narkoba yang menurut aktivis telah menewaskan sebanyak 30.000 orang.

Sidang Duterte

Pesawat Duterte mendarat di bandara Rotterdam sesaat sebelum pukul 5 sore waktu setempat pada hari Rabu, dan ia dipindahkan ke unit penahanan di pantai Belanda.

Dalam sebuah pernyataan, ICC mengonfirmasi telah menahan Duterte.

Kepala jaksa pengadilan, Karim Khan, menyebut penangkapan itu sebagai langkah penting dalam upaya berkelanjutan ICC untuk memastikan akuntabilitas bagi para korban kejahatan paling serius di bawah yurisdiksi ICC.

Duterte adalah mantan pemimpin negara Asia pertama yang menerima surat perintah penangkapan yang diajukan oleh ICC.

Dalam sebuah pernyataan, ICC mengatakan majelisnya, yang terdiri dari tiga hakim, telah menilai materi yang diajukan oleh kantor jaksa penuntut dan menemukan alasan yang masuk akal untuk percaya bahwa Duterte bertanggung jawab secara individu sebagai pelaku tidak langsung atas kejahatan terhadap kemanusiaan berupa pembunuhan, yang diduga dilakukan di Filipina antara 1 November 2011 dan 16 Maret 2019.

Belum diketahui kapan persidangan Duterte akan digelar.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan