Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Meski Dibekingi AS, Oman Disebut Diam-Diam Bantu Houthi Lawan Israel, Mainkan Game Qatar

Media Israel mengklaim Oman menjadi salah satu negara yang diam-diam membantu kelompok Houthi di Yaman untuk melawan Israel.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Nuryanti
IRNA
RUDAL HOUTHI - Gambar dari IRNA memperlihatakan satu rudal yang ditembakkan Angkatan Bersenjata Yaman (YAF) terafiliasi Houthi menyasar pangkalan militer Israel (IDF) di Ramallah, Jumat (3/1/2025). 

TRIBUNNEWS.COM – Media Israel mengklaim Oman menjadi salah satu negara yang diam-diam membantu kelompok Houthi di Yaman untuk melawan Israel.

Menurut Israel Hayom, nama media itu, Israel kurang memperhatikan tindak-tanduk Oman. Israel lebih memfokuskan Iran dan Qatar yang jelas membantu Houthi.

Dalam beberapa tahun belakangan, ada masa-masa ketika hubungan Oman dan Israel memanas.

Oman dan Israel memang tidak memiliki hubungan bilateral resmi. Oman sebagai negara Liga Arab menolak mengakui negara Israel. Meski demikian, Oman disebut menjalin hubungan informal dengan Israel.

Pada tahun 2018 Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pernah mengadakan kunjungan diplomatik resmi ke Qatar.

Adapun pada bulan Februari 2023 Oman sempat mengizinkan pesawat Israel terbang di langit Oman. Namun, izin itu dicabut setelah perang Gaza meletus.

Sebelum perang Gaza, Menteri Luar Negeri Oman Sayyid Badr Albusaidi menyinggung kemungkinan negaranya mengadakan hubungan bilateral dengan Israel. Oman terbuka akan hal itu, tetapi syaratnya adalah pendirian negara Palestina.

SERANGAN HOUTHI - Pejuang Houthi Yaman menyabotase kapal pengangkut barang Tutor yang rusak dan menjatuhkannya ke dasar laut tahun 2024.
SERANGAN HOUTHI - Pejuang Houthi Yaman menyabotase kapal pengangkut barang Tutor yang rusak dan menjatuhkannya ke dasar laut tahun 2024. (Media Militer Houthi)

Oman juga dikenal sebagai salah satu negara Arab yang menjaga hubungan baik dengan Amerika Serikat (AS).

Kedua belah pihak mengadakan kerja sama keamanan dan intelijen. Penjualan senjata AS kepada Oman bahkan mencapai $3,5 miliar tahun 2022.

Saat ini Sultan Oman Haitham bin Tariq Al Said juga dianggap sebagai sosok yang diterima oleh negara-negara Barat.

Meski demikian, Israel Hayom mengatakan Oman punya “dua muka” dan bertindak senyap.

Baca juga: Iran, Rusia, dan Tiongkok Gelar Latihan Angkatan Laut Gabungan di Teluk Oman

Sejak tahun 2015 Oman membantu Houthi dengan menyediakan rute penyelundupan senjata dan akses terhadap sistem keuangan internasional.

Pada tahun 2017 dan 2019 rudal balistik Burkan 2 dan drone dikirim ke Houthi lewat Oman.

Lalu, pada tahun 2023 ada peralatan militer canggih yang disita di perbatasan Oman-Yaman. Peralatan itu termasuk sistem pendukung drone dan alat pengacau radar yang diduga digunakan untuk menyerang kapal di Laut Merah.

Dalam bidang keuangan, para pejabat Houthi mentransfer uang melalui bank-bank di Oman yang punya akses terhadap sistem keuangan internasional.

Selain itu, Oman menyediakan suaka untuk para pejabat senior Houthi, termasuk juru bicara Houthi yang bernama Mohammaed Abdul Salam. Para pejabat itu beroperasi secara terbuka dari Oman.

Mufti Besar Oman Ahmed Al Khalili bahkan memuji Houthi. Dia juga memuji serangan rudal Iran ke Israel tahun lalu sebagai suatu keberanian.

“Hubungan antara Oman dan Iran menyoroti masalah lain, karena perwakilan resmi rezim Ayatollah rutin mengunjungi Oman untuk bertemu dengan perwakilan Houthi,” kata media Israel itu.

“Menurut perkiraan, pertemuan ini melibatkan koordinasi operasional di antara tangan Iran itu dan salah satu persenjataan utamanya, termasuk transfer data intelijen, target, dan lainnya.”

Sejak Revolusi Islam di Iran tahun 1979, Iran menganggap Oman sebagai rekan untuk melawan Iran dan sekutunya. Namun, dalam hal ini Israel terpaksa menelan kekecewaan.

Menurut dokumen yang dibocorkan Wikileaks, mantan Kepala Divisi Timur Tengah dan Proses Perdamaian Kemenlu Israel Yacov Hadas-Handelsman menggambarkan Oman sebagai negara yang paling problematik di antara negara-negara Teluk Persia karena sikapnya terhadap Iran.

“Di samping punya hubungan dengan AS, Oman punya kepentingan ekonomi dengan Iran. Iran jauh lebih kuat daripada Oman, dan keduanya punya kesamaan kepentingan ekonomi karena bersama-sama mengontrol Selat Hormuz yang dilewati 40 persen minyak dunia,” kata Israel Hayom.

Baca juga: Hamas, Arab Saudi, dan Oman Kutuk Serangan Israel ke Iran, Sebut Pelanggaran Kedaulatan

Oman mengklaim berperan penting dalam kebijakan AS terhadap Iran, termasuk menjadi tuan rumah pembicaraan antara AS dan Iran.

“Sejak 7 Oktober, Oman sudah menjadi mediator yang menjaga kontak dengan kedua belah pihak dan menyampaikan pesan di antara keduanya.”

“Oman memainkan permainan Qatar, hanya saja kurang menonjolkan diri.”

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved