Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Lebanon dan Israel Lanjutkan Pembicaraan Tak Langsung untuk Selesaikan Sengketa Perbatasan

Kesepakatan baru yang disponsori AS untuk membentuk komite yang bertugas merundingkan “masalah-masalah yang belum terselesaikan” antara Lebanon Israel

Editor: Muhammad Barir
LCBI/Tangkap Layar
MENYUSURI BUKIT - Tangkap Layar dari LCBI, Jumat (14/2/2025) menunjukkan pasukan infanteri Israel menyusuri kontur berbukit di perbatasan Lebanon. 

Lebanon dan Israel Lanjutkan Pembicaraan Tak Langsung untuk Selesaikan Sengketa Perbatasan

TRIBUNNEWS.COM- Kesepakatan baru yang disponsori AS untuk membentuk komite yang bertugas merundingkan “masalah-masalah yang belum terselesaikan” antara Lebanon dan Israel sama sekali bukan “pendahuluan untuk normalisasi,” kata beberapa sumber kepada Al Mayadeen pada 12 Maret. 

Laporan di media Israel mengklaim negosiasi baru yang disponsori AS bertujuan untuk membuka jalan bagi normalisasi antara Beirut dan Tel Aviv.

Pembentukan tiga komite tersebut merupakan “kelanjutan dari pelaksanaan Resolusi 1701,” kata sumber tersebut.

Seraya menambahkan, “Komite-komite ini tidak terpisah dari Resolusi 1701, dan tidak akan terlibat dalam negosiasi langsung antara Lebanon dan Israel.” 

"Semua yang dikatakan tentang komite-komite ini sebagai pendahuluan normalisasi sama sekali tidak benar," lanjut mereka. Komite-komite tersebut "akan membahas masalah-masalah yang belum terselesaikan, yaitu masalah perbatasan dan poin-poin yang disengketakan sejak 2006." 

Isu-isu lainnya termasuk “lima titik yang diduduki Israel setelah perang dan isu tahanan.” 

Laporan Al Mayadeen muncul setelah seorang pejabat Israel mengatakan kepada Times of Israel bahwa “tujuan” dari komite negosiasi ini “adalah untuk mencapai normalisasi.”

“Pertemuan berikutnya akan berlangsung antara eselon politik Israel dan Lebanon. Ini berarti diplomasi resmi Israel di Lebanon,” pejabat Israel itu menambahkan. 
“'Saya datang dan mencoba cara diplomatik dan saya membawa prestasi,'… Israel berharap [Presiden Lebanon Joseph] Aoun akan menyampaikannya kepada negaranya.” 

Lima tahanan Lebanon dibebaskan oleh Israel pada 11 Maret sebagai bagian dari perjanjian yang disponsori AS ini, yang juga akan melibatkan Prancis. 

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sebagai "isyarat niat baik" kepada Presiden Lebanon Joseph Aoun, Tel Aviv memutuskan untuk membebaskan kelima tahanan tersebut. 

Kantor Netanyahu juga mengatakan ada kesepakatan bagi AS, Prancis, dan Lebanon untuk membentuk "kelompok kerja" yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah perbatasan.

Utusan AS untuk kawasan tersebut, Morgan Ortagus, mengatakan pada 11 Maret bahwa AS "menyatukan Lebanon dan Israel untuk melakukan pembicaraan yang bertujuan menyelesaikan beberapa masalah yang belum terselesaikan secara diplomatis," termasuk pembebasan tahanan dan "titik-titik yang disengketakan di sepanjang Garis Biru," serta lima lokasi di selatan tempat Israel mempertahankan pendudukan setelah gencatan senjata yang melanggar kesepakatan.

Ke-13 titik yang disengketakan adalah Ras al-Naqoura, Marwahin, tiga lokasi berbeda di Alma al-Shaab, Boustan, Rmeish, Yaroun, Odaisseh, Mays al-Jabal, Metula, dan Blida. Israel bermaksud menarik diri dari wilayah-wilayah ini setelah perang tahun 2006. 

Selain wilayah Lebanon yang telah diduduki Israel selama puluhan tahun, termasuk perbukitan Kfar Shuba, terdapat pula lima titik yang dimasuki Israel untuk pertempuran darat dengan Hizbullah selama perang terakhir – yang mana Israel menolak untuk mundur karena melanggar kesepakatan gencatan senjata. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved