Konflik Rusia Vs Ukraina
Reaksi Para Pemimpin Dunia setelah Ukraina Sepakati Gencatan Senjata 30 Hari
Berikut adalah bagaimana para pemimpin dunia merespons kesepakatan gencatan senjata sementara selama 30 hari dalam perang dengan Rusia.
TRIBUNNEWS.COM - Setelah pertemuan dengan Amerika Serikat (AS) di Arab Saudi, Ukraina menyatakan kesediaannya untuk menerima gencatan senjata sementara selama 30 hari dalam perang dengan Rusia.
Sebagai bagian dari kesepakatan ini, Gedung Putih akan segera mencabut jeda dalam pembagian intelijen dan melanjutkan bantuan keamanan kepada Ukraina.
Dikutip dari ABC.net.au dan SBS, berikut adalah bagaimana para pemimpin dunia merespons kesepakatan tersebut.
Tanggapan Presiden Rusia Vladimir Putin
Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyatakan ia terbuka untuk membahas kesepakatan damai di masa lalu.
Akan tetapi Putin mengesampingkan kemungkinan mengembalikan wilayah yang telah dicaplok.
Politisi Rusia, seperti Konstantin Kosachev, yang merupakan kepala komite urusan internasional di Dewan Federasi Rusia, menyatakan bahwa setiap perjanjian damai harus didasarkan pada ketentuan Rusia, bukan Amerika Serikat.
Ia juga menekankan bahwa Rusia sedang "maju" di Ukraina, sehingga kesepakatan damai harus mencerminkan posisi Rusia yang dominan.
Tanggapan Pemerintah Amerika Serikat
Pemerintah AS melalui Menteri Luar Negeri, Marco Rubio, mengatakan akan segera mengirimkan tawaran gencatan senjata kepada Rusia dan berharap Rusia akan segera menyetujuinya.
"Bola sekarang ada di tangan Rusia," kata Rubio.
Baca juga: Trump Undang Zelensky Kembali ke Gedung Putih Setelah Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari
Ia melanjutkan, AS menginginkan kesepakatan penuh antara Rusia dan Ukraina "sesegera mungkin."
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menyatakan harapannya bahwa gencatan senjata dapat terjadi dalam beberapa hari mendatang.
Trump juga memberi sinyal bahwa pembicaraan lebih lanjut dengan Rusia akan segera dilakukan.
Dalam pernyataan resmi dari Departemen Luar Negeri AS, kedua negara sepakat untuk memulai negosiasi menuju perdamaian abadi yang menjamin keamanan jangka panjang Ukraina.
Kedua delegasi juga membahas pentingnya upaya bantuan kemanusiaan, termasuk pertukaran tawanan perang, pembebasan tahanan sipil dan pemulangan anak-anak Ukraina yang dipindahkan secara paksa.
Tanggapan Ukraina
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyatakan bahwa Ukraina siap menerima gencatan senjata 30 hari sebagai "proposal positif."
Zelenskyy menekankan bahwa gencatan senjata ini akan memberikan waktu bagi Ukraina untuk mempersiapkan langkah-langkah selanjutnya untuk mencapai perdamaian yang dapat diandalkan dan jaminan keamanan jangka panjang.
Ia juga menambahkan bahwa ini bukan hanya masalah pertempuran di udara dan laut, tetapi juga melibatkan seluruh garis depan konflik.
Reaksi Para Pemimpin Dunia
- Prancis
Presiden Prancis, Emmanuel Macron memuji kemajuan yang tercapai dalam pembicaraan di Jeddah.
Macron menegaskan bahwa Ukraina membutuhkan jaminan keamanan yang "kuat" dalam setiap kesepakatan gencatan senjata.
- Inggris
Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer menyebut kesepakatan tersebut sebagai "terobosan luar biasa" yang membuka peluang untuk perdamaian.
- Italia
Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni mengatakan bahwa keputusan gencatan senjata "terserah Rusia," menandakan bahwa kesepakatan ini tergantung pada sikap Rusia.
- Polandia
Perdana Menteri Polandia, Donald Tusk memuji langkah ini.
"Langkah penting menuju perdamaian," katanya.
Sebagai pengingat Polandia merupakan negara pendukung utama Ukraina dalam konflik ini.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.