Senin, 6 Oktober 2025

Rodrigo Duterte Ditangkap

Filipina Siaga Penuh Setelah Rodrigo Duterte Ditangkap, Polisi Dikerahkan Khawatir Kerusuhan Meluas

Filipina siaga 1 setelah Mantan Presiden Filipinan Rodrigo Duterte ditangkap pada Selasa (11/3/3025) kemarin.

|
Penulis: Hasanudin Aco
Ted Aljibe/AFP
DITANGKAP ICC - Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte memberi hormat usai pidato dalam rangka ulang tahun militer, pada Desember 2017. Kini dia ditangkap ICC atas dugaan kejahatan kemanusiaan. /Foto: Dokumentasi 

 

TRIBUNNEWS.COM, MANILA - Filipina siaga 1 setelah Mantan Presiden Filipinan Rodrigo Duterte ditangkap pada Selasa (11/3/3025) kemarin.

Kepolisian Nasional Filipina (PNP) di seluruh kantor regional dan unit-unit pendukung nasionalnya beradapada status siaga tinggi.

Perintah ini berlaku mulai Selasa (11/3/3025) malam.

Tindakan ini diambil setelah munculnya kekhawatiran  potensi kerusuhan sipil, unjuk rasa, dan aksi massa menyusul penangkapan  Rodrigo Duterte.

Arahan PNP menyatakan bahwa peningkatan status kewaspadaan ditujukan untuk mengatasi tantangan keamanan apa pun yang dapat timbul akibat kemungkinan gangguan publik.

Dibawa ke Belanda

Tadi malam Rodrigo Duterte langsung meninggalkan ibu kota Filipina menuju Den Haag Belanda.

Hal itu menyusul penangkapannya berdasarkan surat perintah Pengadilan Kriminal Internasional yang bermarkas di Belanda.

Pria berusia 79 tahun itu menghadapi dakwaan "kejahatan terhadap kemanusiaan berupa pembunuhan", menurut ICC.

Kelompok hak asasi manusia memperkirakan saat menjabat presiden, Duterte memerintahkan pembunuhan terhadap puluhan ribu orang karena masalah narkoba.

Presiden Filipina saat ini Ferdinand Marcos mengatakan dalam jumpa pers bahwa Duterte  telah dibawa ke Den Haag.

"Pesawat itu sedang dalam perjalanan ke Den Haag di Belanda yang memungkinkan mantan presiden tersebut menghadapi dakwaan kejahatan terhadap kemanusiaan terkait dengan perang berdarahnya terhadap narkoba," kata Marcos.

Duterte ditangkap di bandara internasional Manila pada hari Selasa setelah "Interpol Manila menerima salinan resmi surat perintah penangkapan dari ICC", kata istana kepresidenan.

Penculikan

Wakil Presiden Filipina Sara Duterte mengatakan Duterte telah dibawa paksa ke Den Haag.

Sara yangjuga putri Rodrigo ini mengatakan itu semacam penculikan negara.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved