Konflik Rusia Vs Ukraina
Ukraina Jadi Importir Senjata Terbesar Sejagat, Naik Hampir 100 Kali Lipat, Rusia Anjlok 64 Persen
Setelah diinvasi oleh Rusia, Ukraina menjadi importir senjata terbesar di dunia selama lima tahun mulai dari 2020 hingga 2024.
TRIBUNNEWS.COM – Ukraina mencatat rekor sebagai importir senjata terbesar di dunia selama lima tahun mulai dari 2020 hingga 2024.
Jumlah impor Ukraina bahkan meningkat hampir 100 kali lipat jika dibandingkan dengan impor tahun 2015 hingga 2019.
Ukrinform melaporkan, berdasarkan kajian Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), jumlah impor senjata Rusia malah anjlok hingga 64 persen.
Ukraina tercatat menerima 8,8 persen senjata yang diperdagangkan di dunia dari tahun 2020 hingga 2024.
Kebanyakan senjata yang dikirim ke Ukraina berasal dari Amerika Serikat (45 persen), Jerman (12 persen), dan Polandia (11 persen).
Setidaknya ada 35 negara yang mengirimkan senjata ke Ukraina setelah negara itu diinvasi Rusia tahun 2022.
SIPRI juga menganalisis betapa pentingnya peran senjata AS bagi negara-negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Eropa. Menurut SIPRI, hal itu adalah tanggapan atas ancaman Rusia.
Menurut kajian SIPRI, sebanyak 64 persen senjata yang diimpor negara NATO berasal dari AS.
Secara keseluruhan, impor senjata oleh negara NATO tahun 2020 hingga 2024 bertambah menjadi dua kali lipat (105 persen) dibandingkan dengan tahun 2015 hingga 2019.
Selain itu, untuk pertama kalinya dalam dua dasawarsa ini, bagian terbesar ekspor senjata AS tahun 2020 hingga 2024 berakhir di Eropa (35 persen), sedangkan yang berakhir di Timur Tengah sebanyak 33 persen.
Adapun Arab Saudi menjadi negara yang mendapat bagian terbesar ekspor senjata AS, yakni sebanyak 12 persen.
Baca juga: Akui Kewalahan Hadapi Drone Rusia, Ukraina Mau Beli Jutaan Drone Seharga Rp42 Triliun
Ekspor senjata AS naik, Rusia turun
AS meningkatkan ekspor senjatanya hingga 21 persen antara 2015-2019 dan 2020-2024.
Ekspornya naik sehingga mencapai 43 persen dari pasar ekspor senjata global. Sebelumnya 35 persen.
AS menjual senjata kepada 107 negara pada tahun 2020 hingga 2024.
AS diikuti oleh Prancis yang menjadi negara eskportir senjata terbesar di dunia. Di belakang Prancis ada Tiongkok (5,9 persen), Jerman (5,6 persen), dan Italia (4,8 persen).
Tiongkok berupaya meningkatkan ekspor senjatanya. Namun, banyak yang memilih tidak mengimpor senjata Tiongkok dengan alasan politik.
Berkebalikan dengan AS, ekspor senjata Rusia justru anjlok 64 persen antara 2015-2019 dan 2020-2024.
Turunnya ekspor Rusia mulai terjadi sebelum invasinya ke Ukraina pada bulan Februari 2020.
Ekspor Rusia tahun 2020 dan 2021 jauh lebih sedikit daripada tahun kapan pun dawalm dua dasawarsa sebelumnya.
Menurut pakar SIPRI, dua negara penting dalam perdagangan senjata Rusia mulai mengurangi senjata Rusia.
Dua negara itu adalah India yang mulai mencari senjata dari sumber lain dan Tiongkok yang mulai mencari senjata dari dalam negeri.
Rusia mengirimkan banyak senjata kepada 33 negara. Dua pertiga senjata yang diekspor Rusia berakhir di India (38 persen), Tiongkok (17 persen), dan Kazakhstan (11 persen).
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.