Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Termasuk Partai Zionis, Menkeu Israel Bahas Perpindahan Warga Gaza: Sejarah Akhiri Konflik

Forum yang dihadiri oleh Menteri Keuangan Israel membahas tentang emigrasi atau perpindahan warga Gaza, mereka menyebut aksi itu bisa akhiri konflik

Tangkap layar YouTube Al Jazeera English
WARGA GAZA BUKBER. - Foto merupakan tangkap layar dari YouTube Al Jazeera English yang diambil pada Minggu (2/3/2025), menunjukkan momen warga Gaza berbuka puasa di tengah reruntuhan. Forum yang dihadiri oleh Menteri Keuangan Israel membahas tentang emigrasi atau perpindahan warga Gaza, mereka menyebut aksi itu bisa akhiri konflik 

TRIBUNNEWS.COM - Kaukus Knesset Tanah Israel yang dipimpin oleh MK Yuli Edelstein (Likud), Simcha Rothman (Partai Zionis Religius) dan Limor Son-Harmelech (Otzma Yehudit) menyelenggarakan konferensi pada Minggu (9/3/2025).

Konferensi itu berjudul "Timur Tengah Baru: Rencana Emigrasi Sukarela dari Gaza", seperti diberitakan JPost.

Selain para pemimpin kaukus, pembicara pada konferensi tersebut termasuk Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dan Menteri Misi Nasional Orit Struk.

Kemudian Ketua Knesset MK Amir Ohana, sejumlah MK tambahan dari koalisi, dan serangkaian perwakilan organisasi masyarakat sipil.

Termasuk dari organisasi pemukiman Nachala, Forum Kohelet, Bithonistim, dan lainnya.

Pembicara lainnya adalah sarjana budaya Arab dari Bar-Ilan, Prof. Motti Kedar.

Smotrich berjanji dalam sambutannya, masalah penganggaran tidak akan menghalangi pembentukan "Direktorat Emigrasi" baru di Kementerian Pertahanan.

Ia menuduh semua warga Gaza menyimpan "kebencian mendasar" terhadap Israel.

Ia juga menggambarkan langkah emigrasi alias perpindahan warga Gaza selanjutnya.

Menurutnya, emigrasi warga Gaza sebagai langkah bersejarah yang pada akhirnya dapat mengakhiri konflik Israel-Palestina.

Barat Dukung Arab

Baca juga: Gelar Demo Besar-besaran, Warga Israel Tuntut Pembebasan Sandera hingga Bersedia Beri Bayaran

Menteri luar negeri Prancis, Jerman, Italia, dan Inggris mengatakan pada Sabtu (8/3/2025), mereka mendukung rencana para negara Arab untuk rekonstruksi Gaza yang akan menelan biaya US$53 miliar (S$70 miliar).

Kemudian menghindari pengusiran warga Palestina dari daerah kantong itu.

"Rencana tersebut menunjukkan jalur realistis menuju rekonstruksi Gaza dan menjanjikan — jika dilaksanakan — perbaikan cepat dan berkelanjutan terhadap kondisi kehidupan yang menyedihkan bagi warga Palestina yang tinggal di Gaza," kata para menteri dalam pernyataan bersama, dikutip dari AsiaOne.

Rencana tersebut, yang disusun oleh Mesir dan diadopsi oleh para pemimpin Arab pada hari Selasa, telah ditolak oleh Israel dan oleh Presiden AS Donald Trump, yang telah menyampaikan visinya sendiri untuk mengubah Jalur Gaza menjadi "Riviera Timur Tengah".

Usulan Mesir membayangkan pembentukan sebuah komite administratif yang terdiri dari teknokrat Palestina yang independen dan profesional yang diberi tugas untuk memerintah Gaza setelah berakhirnya perang di Gaza antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved