Minggu, 5 Oktober 2025

Paus Fransiskus Stabil Setelah Krisis Pernapasan

Paus Fransiskus pulih dari krisis kesehatan, umat Katolik terus memantau perkembangan ini. Bagaimana Awal Masalah Kesehatan Paus?

Tangkapan layar YouTube NBC News
PAUS FRANSISKUS - Tangkapan layar YouTube NBC News yang diambil pada Selasa (25/2/2025) menunjukkan Paus Fransiskus. Paus tidak lagi mengalami episode bronkospasme yang memburuk dan kini dalam kondisi stabil. 

TRIBUNNEWS.COMPaus Fransiskus yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Gemelli, Roma, mengalami perbaikan kondisi setelah sempat mengalami krisis pernapasan.

Menurut informasi dari Vatican News, Paus tidak lagi mengalami episode bronkospasme yang memburuk dan kini dalam kondisi stabil.

Awal Masalah Kesehatan

Paus Fransiskus dirawat di rumah sakit sejak 14 Februari 2025 setelah mengalami kesulitan bernapas.

Diagnosis awal menunjukkan bahwa ia menderita bronkitis, namun kondisi tersebut berkembang menjadi pneumonia di kedua paru-parunya.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran serius mengenai kesehatan Paus.

Krisis Pernapasan

Pada 22 Februari, kondisi kesehatan Paus memburuk secara drastis akibat krisis pernapasan yang parah.

Namun, pada 23 Februari, terdapat tanda-tanda perbaikan dan krisis tersebut mereda.

Sayangnya, pada 28 Februari, Paus mengalami krisis bronkospasme yang menyebabkan kesulitan bernapas yang tiba-tiba, disertai muntah.

“Paus menerima oksigen melalui masker wajah untuk membantu pernapasannya dan menunjukkan respons positif terhadap ventilasi mekanis noninvasif,” ungkap sumber dari rumah sakit.

Perawatan Intensif

Setelah krisis tersebut, Paus Fransiskus terus menjalani perawatan intensif.

Ia bergantian antara ventilasi mekanis noninvasif dan oksigenasi aliran tinggi.

Saat ini, kondisinya stabil tanpa demam, dan ia juga dapat makan sendiri serta menjalani fisioterapi pernapasan secara teratur.

Dokter masih bersikap hati-hati mengenai prognosis kesehatan Paus, mengingat usianya yang sudah 88 tahun dan adanya masalah pernapasan kronis.

Mereka memerlukan waktu 24 hingga 28 jam untuk menilai kemungkinan perubahan lebih lanjut dalam kondisi medisnya.

Spekulasi Pengganti Paus

Jika Paus Fransiskus wafat, setiap pria Katolik Roma dapat dipilih sebagai penggantinya.

Namun, biasanya salah satu dari 253 kardinal di seluruh dunia akan terpilih untuk memimpin umat Katolik.

Beberapa kandidat terdepan untuk menggantikan Paus termasuk:

1. Kardinal Pietro Parolin: Sekretaris negara Vatikan yang dianggap moderat.

2. Kardinal Fridolin Ambongo Besungu: Presiden Simposium Konferensi Episkopal Afrika dan Madagaskar.

3. Kardinal Wim Eijk: Seorang mantan dokter medis yang konservatif.

4. Kardinal Peter Erdo: Tokoh penting dalam politik gereja kontemporer.

5. Kardinal Luis Antonio Tagle: Dikenal sebagai "Paus Fransiskus Asia".

6. Kardinal Raymond Burke: Tokoh konservatif terkemuka.

7. Kardinal Mario Grech: Sekretaris jenderal Sinode Uskup.

8. Kardinal Matteo Zuppi: Orang kepercayaan Paus Fransiskus dan Presiden Konferensi Episkopal Italia.

Dengan perkembangan ini, umat Katolik di seluruh dunia terus memantau kondisi kesehatan Paus Fransiskus dan potensi dampaknya terhadap kepemimpinan gereja di masa depan.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved