Konflik Rusia Vs Ukraina
Keir Starmer: Inggris dan Prancis Siap Kerja Sama untuk Rencana Perdamaian Ukraina
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengumumkan rencana untuk menjalin kesepakatan damai di Ukraina bersama dengan Prancis .
TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengumumkan rencana untuk menjalin kesepakatan damai di Ukraina bersama dengan Prancis dan akan menyampaikannya kepada Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Pernyataan ini disampaikan dalam wawancara dengan BBC pada hari Minggu.
Keinginan untuk Berdialog
Starmer menegaskan pentingnya menjadi penghubung dalam memulihkan perundingan damai.
Ia menyatakan, "Saya merasa tidak nyaman melihat pertikaian antara Zelensky dan Trump yang terjadi di Gedung Putih. Tidak seorang pun ingin melihat itu." Ia menekankan bahwa alih-alih memperburuk situasi, ia lebih memilih untuk langsung menghubungi kedua pemimpin tersebut untuk berdialog.
Starmer menambahkan, "Kami sekarang telah sepakat bahwa Inggris bersama dengan Prancis dan mungkin satu atau dua negara lainnya akan bekerja sama dengan Ukraina dalam sebuah rencana untuk menghentikan pertempuran. Kemudian kami akan membahas rencana itu dengan Amerika Serikat," seperti yang dilansir dari The Times of India.
Pernyataan Starmer muncul setelah pertikaian publik antara Trump dan Zelensky di Gedung Putih.
Trump menyatakan frustrasinya terhadap sikap Zelensky dalam perundingan damai dengan Rusia, menuduhnya tidak bersyukur atas dukungan yang diberikan Amerika Serikat.
Pertemuan yang awalnya diharapkan akan menghasilkan kesepakatan penting berakhir tanpa kesepakatan, dengan Zelensky diminta meninggalkan Gedung Putih sebelum perjanjian dapat ditandatangani.
Sambutan Hangat untuk Zelensky
Pada hari Sabtu, 13 Februari 2025, Starmer menyambut hangat kedatangan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di London.
Pertemuan ini berlangsung sehari setelah pertemuan tegang antara Zelensky dan Trump.
Baca juga: Pertemuan Hangat Zelensky dan Starmer: Dukungan Inggris untuk Ukraina
Dalam acara tersebut, Inggris meluncurkan perjanjian pinjaman sebesar £2,26 miliar (sekitar Rp 47 triliun) untuk memperkuat pertahanan Ukraina.
Starmer mengungkapkan, "Kami mendukung Anda bersama Ukraina selama yang diperlukan," menandakan komitmen Inggris untuk membantu Ukraina di tengah konflik yang terus berlangsung.
Dengan langkah diplomatik ini, Starmer berharap dapat membuka peluang untuk tercapainya solusi damai yang lebih luas dan mengurangi eskalasi konflik yang terus berlanjut.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.