Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Warga Gaza Bersukacita Bersiap Menyambut Ramadan di Tengah Reruntuhan Perang

Di Gaza, yang sangat terluka setelah kampanye pengeboman genosida Israel selama 15 bulan, penduduk tampak bergembira dan mulai mempersiapkan Ramadan.

Editor: Muhammad Barir
tangkapan layar Instagram/Middle East Eye
SAMBUT RAMADAN- Warga Palestina di Gaza menghias jalan-jalan untuk menyambut Ramadan di tengah kehancuran. Menjelang bulan suci Ramadan, warga Palestina di Gaza menghias tembok dan jalan-jalan kota, menghadirkan momen harapan dan ketahanan di tengah kehancuran yang terjadi di sekitar mereka. 

Warga Gaza Bersukacita Bersiap Menyambut Ramadan di Tengah Reruntuhan Perang

TRIBUNNEWS.COM- Di Gaza, yang sangat terluka setelah kampanye pengeboman genosida Israel selama 15 bulan, penduduk tampak bergembira dan mulai mempersiapkan datangnya bulan suci Ramadan.

Meski kerusakan bangunan tampak di sana-sini, itu tidak menyurutkan semangat warga menyambut Ramadan. Mereka menghiasi jalan-jalan dan rumah-rumah dengan lentera, spanduk, dan bendera warna-warni.

Meskipun kehancuran luas yang ditinggalkan oleh perang Israel, penduduk Palestina di Jalur Gaza berusaha membangun kembali komunitas mereka dengan simbol-simbol keimanan dan ketahanan.

Hiasan buatan tangan, bulan sabit yang bersinar, dan lampu warna-warni kini tergantung di antara gedung-gedung, menghadirkan rasa persatuan dan harapan menjelang dimulainya bulan puasa umat Islam akhir pekan ini.

Bagi banyak orang, persiapan ini berfungsi sebagai pengingat ketahanan dan kekuatan spiritual dalam menghadapi kesulitan.

 

 

 

 

 

 

Keluarga-keluarga tampaknya bertekad untuk menjunjung tinggi semangat bulan suci dan melanjutkan tradisi Ramadan mereka. 

Namun, bagi banyak orang yang kini kehilangan tempat tinggal akibat perang, keterbatasan keuangan membuat mereka tidak mampu membeli dekorasi atau mempersiapkan diri menyambut bulan suci seperti yang mereka lakukan sebelumnya.

Pemilik toko Hosam Al-Ajooz mengatakan pada tahun-tahun sebelumnya musim Ramadan merupakan musim yang paling menguntungkan, namun tahun ini keadaannya melambat drastis.

Sambil memamerkan lentera di luar tokonya di Gaza, Al-Ajooz berkata: “Orang-orang masih menderita, tidak banyak pergerakan di pasar.”

Selain kekurangan dana, masyarakat juga tidak memiliki fasilitas, termasuk listrik. “Lentera membutuhkan listrik,” kata Al-Ajooz, “Jadi [kami hanya menjualnya] sebagai hiasan.”

Menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, hampir 1,5 juta warga Palestina kehilangan rumah atau tempat berlindung setelah kampanye pengeboman Israel.

Gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan telah berlaku di Gaza sejak 19 Januari, menghentikan perang Israel yang menewaskan sedikitnya 48.350 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan meninggalkan daerah kantong itu dalam reruntuhan.

Warga Palestina di Gaza menghias jalan-jalan untuk menyambut Ramadan di tengah kehancuran.

Menjelang bulan suci Ramadan, warga Palestina di Gaza menghias tembok dan jalan-jalan kota, menghadirkan momen harapan dan ketahanan di tengah kehancuran yang terjadi di sekitar mereka. 

Di tengah puing-puing bangunan yang hancur, lentera dan spanduk warna-warni menjadi bukti semangat mereka yang tak tergoyahkan, saat keluarga-keluarga bersiap merayakan bulan suci tersebut di tengah kesulitan yang terus berlanjut.


SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR, MIDDLE EAST EYE

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved