Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Bila Tercapai Perdamaian, Rusia Tegas Tolak Kembalikan Wilayah Ukraina yang Sudah Dicaplok

Rusia menegaskan tidak akan mengembalikan wilayah yang telah dianeksasi atau dicaplok dari Ukraina jika mencapai perdamaian.

Kremlin.ru
VLADIMIR PUTIN - Foto ini diambil dari website Kremlin pada Rabu (26/2/2025), memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin saat menjawab pertanyaan jurnalis VGTRK, Pavel Zarubin, di Novo-Ogaryovo, Moskow pada Senin (24/2/2025). Dengan tegas Rusia tidak akan mengembalikan wilayah yang telah dianeksasi atau dicaplok dari Ukraina jika perdamaian tercapai. 

TRIBUNNEWS.COM - Rusia menegaskan tidak akan mengembalikan wilayah yang telah dianeksasi atau dicaplok dari Ukraina jika kesepakatan perdamaian dicapai di masa depan.

Moskow telah menetapkan hal ini sebagai garis merah utama dalam perundingan dengan Amerika Serikat (AS) yang berlangsung di Istanbul.

Pertemuan tersebut diadakan setelah Presiden AS Donald Trump mengungkapkan keinginannya untuk segera mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama tiga tahun, dengan melakukan pembicaraan langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dikutip dari AFP, Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa wilayah-wilayah yang telah dianeksasi, yaitu Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson pada tahun 2022, serta Krimea pada 2014, kini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Federasi Rusia.

Ia menegaskan wilayah-wilayah tersebut sudah tercantum dalam konstitusi Rusia dan keputusan terkait wilayah-wilayah tersebut "tidak dapat dinegosiasikan."

Namun, Ukraina dan sebagian besar masyarakat internasional menolak pencaplokan tersebut sebagai tindakan ilegal.

Dikutip dari France24, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Georgiy Tykhy, mengkritik keras pernyataan Kremlin yang mengacu pada konstitusi Rusia untuk membenarkan aneksasi tersebut.

Ia menyebutnya sebagai tindakan yang "menggelikan" dan menegaskan bahwa Ukraina tetap berpegang pada perbatasan yang diakui secara internasional.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengakui bahwa pasukannya memiliki keterbatasan dalam merebut kembali wilayah yang telah dikuasai Rusia.

Akan tetapi, ia percaya bahwa beberapa wilayah masih bisa direbut kembali melalui jalur diplomatik.

Zelensky bahkan mengemukakan ide pertukaran wilayah antara Ukraina dan Rusia, meskipun ide tersebut ditolak tegas oleh pihak Rusia.

Baca juga: Trump Percaya Putin soal Akhiri Perang di Ukraina: Kenal Sudah Lama, Tak Mungkin Ingkar Janji

Meskipun pertemuan antara delegasi Rusia dan AS memberikan sedikit harapan untuk menyelesaikan konflik, Moskow menekankan bahwa pembicaraan harus dilandasi dengan kesepakatan yang jelas mengenai status wilayah yang telah dianeksasi.

Putin juga mengungkapkan bahwa pertemuan dengan AS memberikan harapan untuk memulihkan hubungan diplomatik antara kedua negara, yang telah terputus akibat ketegangan yang meningkat selama beberapa tahun terakhir.

Situasi ini masih sangat dinamis, dengan perkembangan diplomatik yang dapat berubah seiring berjalannya waktu.

Sementara beberapa pihak berharap adanya penyelesaian damai, isu mengenai pengembalian wilayah yang telah dianeksasi tetap menjadi salah satu titik perdebatan utama dalam negosiasi antara Rusia dan Ukraina.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved