Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
Respons Uni Eropa usai Donald Trump Ancam akan Pungut Tarif Impor 25 Persen
Donald Trump mengumumkan rencananya untuk mengenakan tarif impor sebesar 25 persen pada barang-barang dari Uni Eropa, bagaimana respons blok tersebut?
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengumumkan rencananya untuk mengenakan tarif impor sebesar 25 persen pada barang-barang dari Uni Eropa.
"Kami akan segera mengumumkannya," kata Trump pada Kamis (27/2/2025), dikutip dari BBC.
Tarif ini akan berlaku untuk mobil dan barang lainnya. Uni Eropa merespons dengan tegas rencana Trump.
Blok tersebut menyatakan akan segera bereaksi terhadap tarif yang dianggap tidak dapat dibenarkan.
Di sisi lain, Presiden AS juga mengkritik kebijakan Uni Eropa yang menurutnya merugikan eksportir AS, terutama di sektor makanan dan mobil.
Uni Eropa membantah klaim tersebut dengan menyatakan pasar regional mempermudah bisnis bagi perusahaan AS.
"Kami siap bermitra jika Anda mengikuti aturan, tetapi kami juga akan melindungi konsumen dan bisnis kami," kata juru bicara Komisi Eropa, dikutip dari Al Jazeera.
Trump berencana menggunakan pungutan tarif ini untuk mendorong manufaktur AS, mengumpulkan dana, dan menekan negara-negara lain untuk mengubah kebijakan yang tidak disukainya.
Tobin Marcus, kepala kebijakan dan politik AS di Wolfe Research mengatakan, ancaman tarif 25 persen ini mencerminkan kisaran tertinggi yang pernah disebutkan Trump.
"Ini angka yang mengkhawatirkan dan dapat merusak hubungan perdagangan trans-Atlantik," kata Marcus.
Baca juga: Uni Eropa Desak Penerapan Perintah Mahkamah Internasional ICJ, Kecam Eskalasi di Tepi Barat
'Menipu' Amerika
Trump mengatakan bahwa tarif akan dikenakan pada impor dari Uni Eropa, dengan klaim bahwa blok tersebut diciptakan untuk “menipu” AS.
Carl Bildt, mantan Perdana Menteri Swedia mengatakan, pandangan Trump tentang Uni Eropa sangat menyimpang, padahal tujuan pembentukannya adalah untuk mencegah perang di Eropa.
Serangan perdagangan Trump ini terjadi di tengah ketegangan antara Washington dan Brussels mengenai kebijakan "America First" yang diterapkan pemerintahannya.
Pada pertemuan kabinetnya, Trump menegaskan bahwa keputusan tarif telah dibuat dan akan segera diumumkan.
Ia juga mengkritik Uni Eropa karena tidak menerima mobil dan produk pertanian AS, sementara AS mengambil "segalanya dari mereka."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.