Sabtu, 4 Oktober 2025

Donald Trump Pimpin Amerika Serikat

Elon Musk Akui DOGE 'Grasak-grusuk', Tak Sengaja Pangkas Bantuan Penanganan Ebola di Uganda

Musk mengakui bahwa DOGE sempat "tidak sengaja" ikut memotong pendanaan pencegahan Ebola di Uganda yang kemudian menuai kritik banyak pihak.

Penulis: Bobby W
Tangkapan Layar YouTube Fox News
TRUMP DAN MUSK - Tangkapan layar ini diambil pada Jumat (21/2/2025) dari live streaming Fox News yang tayang pada Kamis (20/2/2025), memperlihatkan Presiden AS Donald Trump (kiri) dan pengusaha AS Elon Musk (kanan) berbicara dalam wawancara dengan jurnalis Fox News. pada hari Rabu (26/2/2025) Musk menyampaikan kesalahan kinerja Departemen Efisiensi Pemerintah AS (DOGE) yang  dipimpinnya terkait penanganan Ebola di Uganda. 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) sebelumnya telah mengeluarkan peringatan perjalanan pada awal bulan ini, dengan menegaskan tidak ada kasus Ebola yang dilaporkan di Amerika Serikat.

Namun demikian, penyakit tersebut sedang mewabah di Uganda, salah satu negara yang sebelumnya mendapat bantuan dari USAID.

Pada 29 Januari, pejabat Kementerian Kesehatan Uganda menyatakan wabah Ebola yang terjadi di negara tersebut disebabkan oleh virus Sudan.
 
Penyebaran virus di Uganda semakin meluas karena pemerintah setempat mengalami kesulitan dalam menanganinya.

Hal ini disebabkan oleh terhentinya bantuan tenaga medis dan prasarana dari USAID, yang membuat upaya pengendalian wabah semakin terhambat.

Penyebarannya di Uganda pun kian menjadi-jadi setelah pemerintah Uganda merasa kewalahan lantaran mandeknya bantuan tenaga dan prasarana dari USAID.

Anggota Kongres Don Beyer dari Virginia, seorang anggota fraksi Demokrat pun mengkritik pengakuan Musk atas kelalaian terhadap pemangkasan bantuan USAID di Uganda tersebut.

"Orang biasa yang melakukan sesuatu yang sekonyol 'secara tidak sengaja membatalkan pencegahan Ebola' tidak akan dipuji, melainkan akan dipecat," tulis Beyer di platform X.

"Musk terus naik dalam pemerintahan ini bukan karena ia mendapatkan pekerjaannya, tetapi karena ia membelinya. Ini adalah bentuk korupsi, dan membahayakan kesehatan serta keselamatan rakyat Amerika." lanjut Beyer.

(Tribunnews.com/Bobby)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved