Konflik Palestina Vs Israel
'Trump Gaza', Video AI Presiden AS Soal Gaza Banjir Kecaman: Bareng Netanyahu Buka Baju di Pantai
Warga menolak penggambaran Gaza modern tersebut karena dianggap tidak dapat diterima dan menyinggung warga Palestina.
'Trump Gaza', Video AI Presiden AS Soal Gaza Banjir Kecaman dari Palestina dan Dunia Arab
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump kembali membuat kontoversi.
Kali ini, Trump telah membagikan visinya soal pembangunan Gaza lewat sebuah video yang dihasilkan artificial intelligence (AI).
Video AI itu menggambarkan Gaza sebagai taman bermain yang dipenuhi gedung pencakar langit bagi orang-orang berduit.
Baca juga: Hamas: Seruan AS Sejalan Rencana Israel, Terima Kasih Yordania-Mesir yang Tolak Tampung Warga Gaza
Presiden AS mengunggah video tersebut di platform Truth Social miliknya.
Dalam video tersebut, Gaza ditata ulang secara total menjadi kota tepi pantai bernama 'Trump Gaza' dengan jalan-jalan yang dipenuhi Tesla.
"Adegan tersebut memicu kecaman di dunia Arab, di mana klaim Trump menyatakan kalau AS dapat membeli atau menyita Gaza untuk dibangun kembali - sembari memindahkan warga Palestina ke luar negeri. Usulan Trump ini disambut dengan kekecewaan dan kemarahan," tulis ulasan The National, dikutip Rabu (26/2/2025).
"Seluruh video itu provokatif, dan nama yang dipilihnya tidak dapat diterima, apa yang dia maksud dengan Trump Gaza? Mengapa dia pikir itu untuknya?" kata Heba Wiliam, 36 tahun, yang tinggal di kamp Al Nuseirat di Gaza tengah, kepada The National.
Rumahnya sebagian hancur, dan dia telah mengungsi berkali-kali bersama ketiga putranya.
“Dia mungkin melihat Gaza sebagai kota pesisir dengan lokasi dan iklim yang sangat baik, di mana dia bisa mengembangkan kawasan wisata, membangun kota, dan merekonstruksinya agar bisa menyaingi kota-kota Eropa modern," tambahnya.
"Gaza sudah menjadi kota yang indah tanpa keterlibatannya atau siapa pun," katanya.
Baca juga: Gaza Not For Sale, Warga Amerika Turun ke Jalan Usai Trump Bilang AS Mau Ambil Alih Gaza
Fantasi yang Pasti Gagal
Rencana Trump untuk membangun kembali Gaza dan mengusir lebih dari dua juta warga Palestina, yang disampaikan dalam pertemuan di Gedung Putih dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Hal ini memicu kemarahan internasional dan membuat marah dunia Arab.
Setelah kembali dari Washington dan dalam pidatonya di hadapan kabinetnya, Netanyahu memuji usulan tersebut, dan menyebutnya "revolusioner".
Namun, warga Gaza menentang segala upaya untuk memindahkan mereka dari daerah kantong itu, dengan mengatakan bahwa rencana Trump untuk mengambil alih kendali dan membangun kembali wilayah itu adalah "fantasi" yang pasti akan gagal.
Konflik Palestina Vs Israel
Diplomasi Indonesia Diminta Lebih Aktif untuk Tekan Israel Hentikan Serangan ke Gaza |
---|
Konser Amal untuk Palestina di Wembley, London Meraup Rp 33,2 Miliar |
---|
Spanyol akan Mundur dari Eurovision 2026 jika Israel Berpartisipasi |
---|
Macron: Aksi Militer Israel Gagal di Gaza, Solusinya Akui Negara Palestina |
---|
PM Spanyol Serukan Larangan bagi Israel dari Semua Olahraga Internasional |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.