Chile Umumkan Keadaan Darurat dan Jam Malam Akibat Pemadaman Listrik Besar-besaran
Pemerintah Chile mengumumkan keadaan darurat dan memberlakukan jam malam di sebagian besar wilayah negara itu pada hari Selasa (25/2/2025).
Perusahaan metro, yang mengangkut sekitar 2,3 juta penumpang setiap hari, menyatakan bahwa para pekerjanya telah dikerahkan ke semua stasiun untuk membantu proses evakuasi.
Lampu lalu lintas yang tidak berfungsi menyebabkan kemacetan parah.
Hal ini menyebabkan banyak warga terpaksa berjalan kaki dalam kondisi panas untuk pulang ke rumah.
Sejumlah toko dan kantor juga terpaksa tutup lebih awal.
Hal ini dikonfirmasi oleh seorang pekerja yang bernama Maria Angelica Roman.
Pekerja berusia 45 tahun ini mengatakna bahwa ia tak bisa pulang lebih awal, lantaran transportasi yang penuh orang.
"Mereka mengizinkan kami meninggalkan tempat kerja karena pemadaman listrik, tetapi sekarang saya tidak tahu bagaimana kami akan pulang karena semua bus penuh," kata Angelica.
Selain itu, pemadaman listrik juga berdampak terhadap semua bank di wilayah tersebut.
Seorang pegawai bank, Jonathan Macalupu mengatakan bahwa semua operasi di kantornya terhenti akibat pemadaman listrik.
Hingga pukul 10 malam waktu setempat, hanya sekitar seperempat permintaan jaringan listrik negara yang kembali online.
Presiden dewan Koordinator Listrik Nasional Chili (CEN) menyatakan bahwa pemulihan penuh diperkirakan akan berlangsung hingga pagi hari.
Direktur Eksekutif CEN Ernesto Huber menyebutkan bahwa badan tersebut telah mengaktifkan beberapa pembangkit listrik tenaga air guna membantu memenuhi permintaan listrik.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Juan Carlos Munoz menghimbau masyarakat untuk tetap di rumah karena hanya sekitar 27 persen lampu lalu lintas di Santiago yang berfungsi.
Pemadaman listrik ini juga berdampak pada layanan telepon seluler di beberapa wilayah.
(Tribunnews.com/Farrah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.