Senin, 6 Oktober 2025

Chile Umumkan Keadaan Darurat dan Jam Malam Akibat Pemadaman Listrik Besar-besaran

Pemerintah Chile mengumumkan keadaan darurat dan memberlakukan jam malam di sebagian besar wilayah negara itu pada hari Selasa (25/2/2025).

Tangkapan layar YouTube Al Jazeera
PEMADAMAN LISTRIK - Tangkapan layar YouTube Al Jazeera yang diambil pada Rabu (26/2/2025) menunjukkan Jutaan orang masih terdampak oleh pemadaman listrik besar-besaran yang melanda Chile. Pemerintah Chile mengumumkan keadaan darurat dan memberlakukan jam malam di sebagian besar wilayah negara itu, pada hari Selasa (25/2/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Chile mengumumkan keadaan darurat dan memberlakukan jam malam di sebagian besar wilayah negara itu, termasuk Ibu Kota Santiago pada Selasa (25/2/2025).

Langkah ini diambil setelah pemadaman listrik besar-besaran yang jarang terjadi, menyebabkan jutaan orang kehilangan akses listrik, dikutip dari NDTV World.

Pemadaman listrik ini merupakan yang terburuk di Chile dalam lebih dari satu dekade dan menyebabkan kekacauan transportasi di Santiago.

Ribuan orang dievakuasi dari sistem metro, sementara banyak lainnya berdesakan untuk menaiki bus yang penuh sesak.

Dalam pidatonya kepada rakyat Chile pada Selasa malam, Presiden Gabriel Boric menyatakan bahwa ia memberlakukan "keadaan darurat karena bencana".

Diterapkannya keadaan darirat ini untuk menjamin keamanan Nasional.

Ia juga mengumumkan jam malam mulai pukul 10 malam hingga pukul 6 pagi pada Rabu (26/2/2025).

Presiden Boric mengungkapkan bahwa delapan juta rumah terdampak akibat pemadaman listrik dan menegaskan bahwa negara akan meminta pertanggungjawaban dari perusahaan-perusahaan terkait.

Ia kemudian menyalahkan perusahaan swasta atas kejadian ini dan meminta pertanggung jawaban.

“Apa yang terjadi hari ini sungguh keterlaluan karena tidak dapat ditoleransi jika satu atau beberapa perusahaan memengaruhi kehidupan sehari-hari jutaan warga Chile, dan itulah sebabnya menjadi kewajiban negara untuk meminta pertanggungjawaban mereka,” kata Boric, dikutip dari Al Jazeera.

Layanan tanggap bencana nasional Chili, Senapred, melaporkan bahwa 14 dari 16 wilayah negara itu terkena dampak pemadaman listrik.

Pemerintah telah menetapkan jam malam di seluruh wilayah, mulai dari pelabuhan paling utara Arica hingga wilayah selatan Los Lagos.

Baca juga: Adu Banteng Dua Kereta di Chile, 2 Orang Tewas, 9 Lainnya Terluka

Untuk menjaga ketertiban, Kementerian Dalam Negeri mengerahkan pasukan bersenjata di seluruh negeri.

Termasuk di sepanjang wilayah pesisir Pasifik selatan yang membentang sejauh 4.300 km.

Dampak Pemadaman Listrik Besar-besaran

Sistem transportasi publik juga lumpuh akibat pemadaman ini.

Perusahaan metro, yang mengangkut sekitar 2,3 juta penumpang setiap hari, menyatakan bahwa para pekerjanya telah dikerahkan ke semua stasiun untuk membantu proses evakuasi.

Lampu lalu lintas yang tidak berfungsi menyebabkan kemacetan parah.

Hal ini menyebabkan banyak warga terpaksa berjalan kaki dalam kondisi panas untuk pulang ke rumah.

Sejumlah toko dan kantor juga terpaksa tutup lebih awal.

Hal ini dikonfirmasi oleh seorang pekerja yang bernama Maria Angelica Roman.

Pekerja berusia 45 tahun ini mengatakna bahwa ia tak bisa pulang lebih awal, lantaran transportasi yang penuh orang.

"Mereka mengizinkan kami meninggalkan tempat kerja karena pemadaman listrik, tetapi sekarang saya tidak tahu bagaimana kami akan pulang karena semua bus penuh," kata Angelica.

Selain itu, pemadaman listrik juga berdampak terhadap semua bank di wilayah tersebut.

Seorang pegawai bank, Jonathan Macalupu mengatakan bahwa semua operasi di kantornya terhenti akibat pemadaman listrik.

Hingga pukul 10 malam waktu setempat, hanya sekitar seperempat permintaan jaringan listrik negara yang kembali online. 

Presiden dewan Koordinator Listrik Nasional Chili (CEN) menyatakan bahwa pemulihan penuh diperkirakan akan berlangsung hingga pagi hari.

Direktur Eksekutif CEN Ernesto Huber menyebutkan bahwa badan tersebut telah mengaktifkan beberapa pembangkit listrik tenaga air guna membantu memenuhi permintaan listrik.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Juan Carlos Munoz menghimbau masyarakat untuk tetap di rumah karena hanya sekitar 27 persen lampu lalu lintas di Santiago yang berfungsi. 

Pemadaman listrik ini juga berdampak pada layanan telepon seluler di beberapa wilayah.

(Tribunnews.com/Farrah)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved