Kamis, 2 Oktober 2025
Deutsche Welle

UE Belum Tentukan Sikap soal Jaminan Keamanan bagi Ukraina

Uni Eropa mengaku siap mengawal perdamaian di Ukraina, "bergantung pada tingkat dukungan Amerika Serikat". Namun, pertemuan puncak…

Deutsche Welle
UE Belum Tentukan Sikap soal Jaminan Keamanan bagi Ukraina 

Hal ini menimbulkan dilema besar bagi Eropa: apakah mereka siap mengerahkan pasukan tanpa perlindungan dari klausul pertahanan kolektif NATO?

Meski berjanji akan mempertimbangkan "masukan" dari Eropa, Washington tetap berencana untuk bernegosiasi langsung hanya dengan Moskow dan Kyiv.

Ulrike Franke, peneliti di European Council on Foreign Relations, mengatakan kepada DW bahwa Eropa bisa menggunakan situasi ini untuk meningkatkan pengaruh mereka dalam proses negosiasi.

"Eropa bisa mendapatkan kursi di meja perundingan karena merekalah yang diminta untuk mengamankan kesepakatan damai," kata Franke.

Sementara itu, peneliti Pierre Haroche memperkirakan bahwa diskusi soal pasukan penjaga perdamaian ini akan berkembang secara bertahap. Inggris dan Prancis diyakini akan bergerak lebih dulu.

Peningkatan Anggaran Pertahanan

Perdana Menteri Polandia Donald Tusk menegaskan bahwa hubungan Eropa dengan AS telah memasuki "fase baru" yang mengubah dinamika pertahanan Eropa.

Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, negara-negara Eropa telah meningkatkan anggaran pertahanan mereka. Namun, ketidakpastian mengenai komitmen AS kini mendorong Eropa untuk mempercepat langkah menuju kemandirian.

"Ada kesepakatan bulat bahwa peningkatan signifikan dalam anggaran pertahanan adalah hal yang mutlak diperlukan," ujar Tusk.

Scholz bahkan menyatakan dukungannya untuk melonggarkan aturan fiskal Uni Eropa agar memungkinkan negara-negara Eropa mengalokasikan lebih banyak dana untuk pertahanan.

Seorang pejabat Uni Eropa menambahkan bahwa para pemimpin Eropa "siap menaikkan anggaran pertahanan demi berbagi beban dengan Amerika Serikat."

Namun, hal ini menimbulkan perdebatan baru di dalam Uni Eropa tentang bagaimana pendanaan militer di masa depan? Apakah akan melalui utang bersama, atau lebih baik membeli persenjataan dari AS atau justru mengutamakan produk Eropa seperti yang diinginkan Prancis?

Macron Mengambil Peran Sentral

Dalam pertemuan ini, Macron mengundang para pemimpin dengan pengaruh militer dan diplomatik terbesar di Eropa, termasuk Inggris yang telah keluar dari Uni Eropa. Inisiatif Macron menjadi langkah berbeda dari pendekatan biasanya, di mana diskusi lebih sering diadakan di Brussels.

Pierre Haroche mencatat bahwa ini bukan pertama kalinya Macron bergerak sendiri dalam kebijakan luar negeri Eropa.

"Wajar jika pembicaraan ini dimulai dalam diskusi informal, tetapi pada akhirnya ini akan menjadi agenda Uni Eropa juga," ujarnya.

Para menteri luar negeri Uni Eropa dijadwalkan bertemu pekan depan di Brussels untuk membahas koordinasi lebih lanjut. Pada saat itu, mereka mungkin harus menghadapi kenyataan baru dalam politik transatlantik—di mana setiap minggu bisa membawa perubahan besar saat Donald Trump berada di Gedung Putih.

Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved