Konflik Palestina Vs Israel
Israel Mundur, Warga Lebanon Tunggu Hizbullah Bantu Perbaiki Rumah, Khiam Jadi Kuburan IDF
Saat ini warga sipil di Lebanon selatan sedang menanti uluran tangan Hizbullah untuk membantu mereka memperbaiki rumah.
Penulis:
Febri Prasetyo
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mulai menarik diri dari Lebanon selatan pada hari ini, Selasa, (18/2/2025).
Penarikan itu merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah yang ditengahi oleh Amerika Serikat (AS).
IDF awalnya diharuskan angkat kaki dari Lebanon 26 Januari lalu, tetapi tenggat waktunya kemudian diperpanjang hingga 18 Februari.
Times of Israel melaporkan saat ini warga sipil di Lebanon selatan sedang menanti uluran tangan Hizbullah untuk membantu mereka memperbaiki rumah.
Perang antara Israel dan Hizbullah menimbulkan kerusakan di kota-kota yang berada di perbatasan Israel-Lebanon.
Salah satu kota itu adalah Khiam. Di sana ada pemukiman yang menjadi puing-puing. Di samping itu, ada grafiti buatan IDF yang mengotori tembok-tembok rumah.
Senin kemarin para pekerja membersihkan puing-puing bangunan. Warga sempat mengunjungi rumah mereka pada siang, tetapi pergi sebelum malam karena tidak ada aliran listrik di sana.
Perusahaan listrik Lebanon mendirikan tiang-tiang listrik baru karena infrastruktur kelistrikan di sana rusak parah.

Meski mulai menarik diri, IDF masih menempatkan sejumlah personel di lima tempat strategis di dekat perbatasan. IDF mengaku akan lama berada di sana atau setidaknya hingga Hizbullah menarik diri sepenuhnya ke luar area Sungai Litani.
Salah satu tempat itu adalah Bukit Hamamis di Khiam bagian selatan. Senin kemarin tentara Israel mengerahkan buldoser untuk membuat perbentengan di sana.
Pada tembok-tembok bangunan di Khiam terdapat grafiti yang berbahasa Arab.
Baca juga: Israel Tetap Berada di Lima Posisi di Lebanon Selatan, Melanggar Batas Waktu
“Di Khiam setiap orang mati syahid,” demikian salah satu grafiti.
Grafiti lain terbaca, “Khiam jadi kuburan Golani.” Golani yang dimaksud di sini adalah Brigade Golani Israel.
Kepada wartawan, seorang wanita Lebanon menunjukkan lambang bintang David di tembok apartemennya. Lambang itu dibuat dengan semprotan cat merah.
Sementara itu, warga lainnya yang bernama Sabah Abdullah (66) mengunjungi rumah rusaknya setiap hari. Dia menunggu pakar bangunan dari Hizbullah untuk mengganti rugi kerusakan rumahnya akibat perang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.