Konflik Palestina Vs Israel
Houthi Ejek Kapal Induk AS yang Tabrak Kapal Dagang, Rakyat Yaman Berdemo Tolak Rencana Trump
Kelompok Houthi atau Ansarallah di Yaman menyindir insiden tabrakan antara kapal induk Amerika Serikat (AS) Harry S. Truman dan sebuah kapal dagang.
TRIBUNNEWS.COM – Kelompok Houthi atau Ansarallah di Yaman menyindir insiden tabrakan antara kapal induk Amerika Serikat (AS) Harry S. Truman dan sebuah kapal dagang di Laut Tengah, Rabu malam, (12/2/2025).
Menurut anggota Dewan Politik Tertinggi Yaman yang bernama Mohammad Ali Al Houthi, tabrakan itu menunjukkan bahwa Angkatan Laut AS didera kecemasan dan stres karena bertempur melawan militer Yaman.
Media Barat melaporkan kapal dagang itu bernama Besiktas-M dan berbendera Panama. Kedua kapal sedang berada di dekat Port Said, Mesir.
AS mengklaim tabrakan itu tidak menimbulkan kerusakan besar.
“Tabrakan itu tidak membahayakan Harry S. Truman (CVN 75) karena tidak ada laporan banjir ataupun korban luka. Perangkat penggerak tidak terdampak, kondisinya aman dan stabil,” kata juru bicara Armada Keenam AS Komandan Timothi Gorman dikutip dari France24.
Gorman mengatakan pihaknya sedang menyelidiki peristiwa itu.
Houthi: Rencana Trump akan gagal
Dalam acara unjuk rasa di Provinsi Saada hari Kamis, (14/2/2025), Al Houthi mengatakan rencana Presiden AS Donald Trump untuk mengambil alih Gaza dan mengusir warganya akan berakhir dengan kegagalan.
“Kekuatan militer kalian dan dukungan yang kalian kepada pihak pendudukan (Israel) tidak akan bisa memaksa warga Palestina meninggalkan tanah air mereka,” demikian pesan Al Houthi kepada AS, dikutip dari Press TV.
Dia kembali menegaskan bahwa Yaman mendukung Palestina. Lalu, AS akan menyaksikan kekuatan penuh Yaman yang belum pernah dilihat AS.
“Rudal dan pasukan yang kalian kirim ke wilayah Palestina tidak akan bisa mengusir rakyat Gaza. Pernyataan kalian tidak akan terealisasikan, dan tidak akan bisa memaksa Yaman mengubah sikapnya.”
Baca juga: Ansarallah atau Houthi Klaim Siap Intervensi Militer untuk Gagalkan Rencana Trump Ambil Alih Gaza
Dia mengatakan rakyat dan militer Yaman bersiaga sambil memantau perkembangan situasi saat ini.
Puluhan ribu rakyat Yaman berunjuk rasa
Pada hari yang sama ada puluhan ribu warga di Provinsi Saada yang turun ke jalan untuk berunjuk rasa menentang rencana Trump memindahkan paksa warga Gaza.
Tempat-tempat yang menjadi lokasi unjuk rasa di antaranya Majz, Ghamr, Al Dhaher, Baqim, Ktaf Wa Al Boqee, Al Haswah, Monabbih, dan Qatabir.
Dalam unjuk rasa yang digelar hari Jumat itu, (14/2/2025), mereka mengungkapkan solidaritas kepada warga Palestina di Gaza.
Para demonstran tampak membawa bendera Palestina dan Yaman sembari meneriakkan slogan yang mengecam rencana Trump. Di samping itu, mereka menyuarakan dukungan kepada kelompok Houthi dan anggota lain Poros Perlawanan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.