Kamis, 2 Oktober 2025

Perang Tarif AS-Meksiko, Meksiko Siapkan Tarif Balasan untuk AS, Harga Produk AS Bisa Naik 20 Persen

Meksiko telah bersiap menghadapi kemungkinan tindakan pembalasan, dengan sumber yang mengindikasikan bahwa tarif antara 5% hingga 20?pat diterapkan

Editor: Muhammad Barir
Tangkapan Layar YouTube WION
PRESIDEN MEKSIKO - Presiden Sheinbaum saat konferensi pers pada hari Rabu (29/1/2025) untuk memberikan tanggapan terkait perubahan nama Teluk Meksiko di Google Maps. Sheinbaum mengumumkan pada hari Sabtu (1/2/2025) bahwa pemerintahannya akan mengenakan tarif pembalasan sebagai tanggapan atas keputusan Washington untuk menerapkan tarif menyeluruh sebesar 25% pada semua impor Meksiko. 

Perang Tarif AS vs Meksiko, Meksiko Siapkan Tarif Balasan Produk AS, Produk AS Bisa Naik 20 Persen

TRIBUNNEWS.COM- Meksiko telah bersiap menghadapi kemungkinan tindakan pembalasan, dengan sumber yang mengindikasikan bahwa tarif antara 5 persen hingga 20?pat diterapkan pada daging babi, keju, produk segar, baja, dan aluminium AS.

Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengumumkan pada hari Sabtu bahwa pemerintahannya akan mengenakan tarif pembalasan sebagai tanggapan atas keputusan Washington untuk menerapkan tarif menyeluruh sebesar 25% pada semua impor Meksiko.

Langkah tersebut, yang disahkan berdasarkan Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional (IEEPA), menandai peningkatan tajam dalam ketegangan perdagangan antara kedua negara.

Dalam pernyataan pada X, Sheinbaum menyatakan lebih memilih dialog ketimbang konfrontasi namun mengatakan bahwa Meksiko tidak bisa membiarkan tindakan AS tidak ditanggapi.

"Saya telah menginstruksikan menteri ekonomi saya untuk melaksanakan Rencana B yang telah kami kerjakan, yang mencakup tindakan tarif dan non-tarif untuk membela kepentingan Meksiko," tulisnya, meskipun ia tidak menyebutkan produk AS mana yang akan menjadi sasaran.

Perdagangan AS-Meksiko Berisiko

Perdagangan antara Meksiko dan AS telah tumbuh pesat selama beberapa dekade terakhir, dengan industri seperti otomotif, pertanian, dan energi saling terkait erat. 

Produk segar, minyak, dan barang manufaktur bergerak ke kedua arah, menjadikan Meksiko tujuan ekspor AS terbesar pada tahun 2023.

Meksiko telah mempersiapkan diri untuk kemungkinan tindakan pembalasan, dengan sumber yang mengindikasikan bahwa tarif antara 5?n 20?pat diterapkan pada daging babi, keju, produk segar, baja, dan aluminium AS. 

Industri otomotif pada awalnya akan dikecualikan, menurut pejabat yang mengetahui rencana tersebut.

Meskipun Sheinbaum belum mengungkapkan rincian spesifiknya, laporan menunjukkan bahwa Meksiko juga sedang mempertimbangkan tindakan non-tarif, yang berpotensi mengganggu aliran rantai pasokan antara kedua negara.

Pelanggaran USMCA 

Menteri Ekonomi Meksiko Marcelo Ebrard mengecam tarif tersebut, menyebutnya sebagai "pelanggaran mencolok" terhadap Perjanjian AS-Meksiko-Kanada (USMCA). "Rencana B sedang berjalan," tulis Ebrard di X. "Kita akan menang!"

Dampak ekonomi dari tarif ini bisa sangat parah. AS mengimpor barang-barang Meksiko senilai lebih dari $475 miliar pada tahun 2023, sementara ekspor AS ke Meksiko bernilai $322 miliar, menurut data Biro Sensus.

Mengingat hampir sepertiga PDB Meksiko terkait dengan ekspor ke AS, tarif 25?pat mengakibatkan penurunan ekspor sebesar 12?n kontraksi sebesar 4?lam PDB jika tetap berlaku selama setahun penuh, menurut Gabriela Siller, direktur analisis ekonomi di Grupo Financiero BASE.

Keputusan tersebut juga memicu kekhawatiran di kalangan bisnis AS, khususnya di sektor pertanian, yang sangat bergantung pada Meksiko sebagai pasar ekspor.

Penolakan Meksiko

Gedung Putih telah membela tarif tersebut, dengan mengutip apa yang digambarkannya sebagai penanganan Meksiko terhadap migrasi dan perdagangan narkoba, khususnya krisis fentanil. 

Trump secara langsung mengaitkan langkah-langkah perdagangan baru tersebut dengan kekhawatiran ini, dengan menyatakan bahwa Meksiko telah gagal "menghentikan fentanil" mencapai perbatasan AS.

Sheinbaum dengan tegas menolak narasi ini, dan menyebutnya sebagai "fitnah." Ia membela upaya pemerintahannya dalam memerangi perdagangan narkoba, dengan menyatakan bahwa sejak menjabat pada bulan Oktober, pihak berwenang telah menyita 20 juta dosis fentanil dan menangkap lebih dari 10.000 orang yang terkait dengan perdagangan narkoba.

"Jika pemerintah Amerika Serikat dan lembaga-lembaganya ingin menangani masalah konsumsi fentanil yang serius di negara mereka, mereka dapat, misalnya, memberantas penjualan narkotika di jalan-jalan kota utama mereka, yang tidak mereka lakukan, dan pencucian uang yang dihasilkan oleh aktivitas ilegal ini yang telah menyebabkan begitu banyak kerugian bagi penduduk mereka," tulisnya di X. 

Pemerintah Meksiko juga mempertanyakan legalitas langkah tersebut berdasarkan IEEPA, dengan alasan bahwa masalah keamanan nasional terkait narkoba dan migrasi tidak dapat dijadikan pembenaran sanksi ekonomi terhadap mitra dagang.

Sementara itu, Ricardo Monreal, pemimpin partai berkuasa Meksiko di Kongres, menggambarkan tindakan AS tersebut sebagai "salah satu serangan terberat yang pernah diterima Meksiko dalam sejarah kemerdekaannya."

 


SUMBER: AL MAYADEEN

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved