Konflik Palestina Vs Israel
Israel Bebaskan Sandera Lebanon, PM Najib Mikati Desak 9 Tahanan Lainnya Ikut Dilepas
Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati mendesak Israel untuk segera membebaskan sembilan sandera lainnya, menyusul pembebasan sembilan tahanan.
Penulis:
Whiesa Daniswara
Editor:
Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Israel telah membebaskan sembilan sandera Lebanon berdasarkan ketentuan gencatan senjata.
Meski begitu, Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati mendesak Israel untuk segera membebaskan sembilan tahanan lainnya.
Dalam sebuah pernyataan, Mikati mengucapkan terima kasih kepada Komite Palang Merah Internasional atas perannya dalam pembebasan sembilan tawanan perang.
Dikutip dari Al Arabiya, tak hanya itu, Mikati juga meminta bantuan kepada Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) untuk berupaya membebaskan sembilan warga Lebanon yang masih ditahan Israel.
Mikati juga meminta kepada Amerika Serikat (AS) untuk menggunakan pengaruhnya terhadap Israel untuk menjamin pembebasan warga Lebanon yang masih ditahan.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, ICRC menyambut baik pembebasan gelombang pertama tahanan Lebanon.
"IRGC tetap siap untuk memenuhi perannya sebagai perantara netral dalam memfasilitasi pembebasan, pemindahan, dan pemulangan individu yang ditahan terkait dengan konflik," kata seorang juru bicara IRGC.
Sebuah sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan kepada AFP pada hari Senin bahwa tujuh pejuangnya telah ditangkap selama perang.
Pasukan Israel juga telah menahan sejumlah warga Lebanon sejak Minggu yang berusaha kembali ke rumah mereka di selatan tanpa menunggu tentara menyelesaikan penarikannya yang tertunda.
Selain itu, tentara Israel juga telah membunuh 24 penduduk yang kembali pada hari Minggu dan dua lainnya pada hari Senin, kata pihak berwenang Lebanon.
Pada hari Selasa, tembakan Israel melukai seorang tentara Lebanon yang dikerahkan ke selatan sesuai dengan gencatan senjata, bersama dengan tiga warga sipil, kata pernyataan militer.
Baca juga: 6 Pelanggaran Tentara Israel di Lebanon Selatan saat Gencatan Senjata: Zionis Tembaki Penduduk
Serangan udara Israel juga melukai 14 orang di kota selatan Nabatiyeh al-Fawqa pada hari Selasa, kata kementerian kesehatan Lebanon.
Kekuatan Militer Bakal Menghambat Pemulangan
Aktivitas militer Israel terus meningkat menjelang berakhirnya gencatan senjata 60 hari dengan Lebanon pada 26 Januari 2025.
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) pada Selasa (28/1/2025), aktivitas militer Israel ini dapat berdampak pada warga sipil, mengganggu upaya kemanusiaan, dan menghambat operasi pemulihan dan pemulangan.
Pasukan pendudukan Israel telah mundur dari desa-desa tertentu tetapi tetap melanjutkan operasi militer, termasuk tembakan artileri, serangan udara, dan pembongkaran rumah serta infrastruktur sipil di daerah perbatasan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.