Pejabat AS: Netanyahu Berencana Bertemu Trump di Gedung Putih Minggu Depan 

TRIBUNNEWS.COM - Menurut dua pejabat AS yang dilaporkan terlibat dalam perencanaan kunjungan Netanyahu di Gedung Putih mengatakan bahwa pertemuan PM Israel dan Trump tersebut rencananya akan digelar pada minggu depan.

Apabila perjalanan ini terlaksana sesuai rencana, maka akan menjadikan Netanyahu sebagai pemimpin asing pertama yang menggelar pertemuan dengan Trump di Gedung Putik sejak dilantik pada awal Januari, dikutip dari AP News.

Rencana kunjungan ini pertama kali dilaporkan oleh Axios, namun rincian lebih lanjut mengenai jadwal dan tanggal pertemuan belum dipastikan.

Para pejabat yang berbicara dengan syarat anonim mengungkapkan bahwa perjalanan tersebut masih dalam tahap perencanaan awal.

Mereka menjelaskan perjalanan ini bergantung pada kesehatan Netanyahu, yang saat ini tengah dalam pemulihan pascaoperasi prostat, dikutip dari The Times of Israel.

Menurut rencana, Netanyahu diperkirakan akan berangkat menuju Gedung Putih pada hari Minggu dan kembali pada hari Rabu.

Juru bicara Netanyahu, Omer Dostri, menegaskan bahwa hingga kini perdana menteri belum menerima undangan resmi ke Gedung Putih. 

Namun, seorang pejabat Israel mengungkapkan bahwa Netanyahu diharapkan mengunjungi Gedung Putih pada bulan Februari, meskipun tanggal pastinya masih belum ditentukan.

Presiden Trump sebelumnya telah mengisyaratkan pertemuan dengan Netanyahu dalam percakapan dengan wartawan di atas pesawat Air Force One.

"Saya akan berbicara dengan Bibi Netanyahu dalam waktu dekat," kata Trump, meskipun ia tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai jadwal pertemuan tersebut.

Trump juga menambahkan bahwa tanggal pasti pertemuan akan ditetapkan "segera."

Pejabat AS yang mengonfirmasi rencana kunjungan Netanyahu menyebutkan bahwa rincian lebih lanjut bisa diselesaikan saat utusan khusus Trump untuk Timur Tengah.

Baca juga: PBB Kecam Usulan Trump untuk Relokasi Warga Palestina dari Gaza

Steve Witkoff, melakukan perjalanan ke Israel minggu ini untuk melakukan pembicaraan dengan Netanyahu dan pejabat Israel lainnya.

Sebelumnya, Presiden Trump kembali menyerukan agar warga Palestina meninggalkan Gaza.

Ia mengira Mesir dan Yordania akan memenuhi permintaannya untuk menerima mereka.

Trump mengklaim bahwa ia ingin warga Palestina “tinggal di wilayah di mana mereka dapat hidup tanpa gangguan, revolusi, dan kekerasan”.

“Anda tahu, ketika Anda melihat Jalur Gaza, tempat itu telah menjadi neraka selama bertahun-tahun,” kata Trump, dikutip dari Al Jazeera.

Menurutnya, warga Gaza telah mengalami kekerasan selama beberapa bulan.

“Ada berbagai peradaban di wilayah itu. Itu tidak dimulai di sini. Itu dimulai ribuan tahun sebelumnya, dan selalu ada kekerasan yang menyertainya,” katanya.

Ketika ditanya apakah sikap ini berarti ia tidak percaya pada solusi dua negara, Trump mengatakan ia akan membahasnya dengan Perdana Menteri Israel Netanyahu saat ia mengunjungi Washington "dalam waktu dekat".

Namun  Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi mengaku pihaknya juga menolak usulan Trump.

"Penolakan Yordania terhadap pengungsian adalah sesuatu yang tetap dan tidak dapat diubah," tegasnya.

Sebagai informasi, saat ini gencatan senjata sedang terjadi di Gaza.

Gencatan senjata Israel-Hamas ini telah berlaku sejak 19 Januari 2025.

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait Donald Trump dan Konflik Palestina vs Israel