Senin, 29 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Menteri Polandia: Putin Ulangi Kesalahan Era Soviet yang Hancurkan Ekonomi Rusia

Putin mengulangi kesalahan era Soviet, yang menghancurkan ekonomi Rusia, kata menteri luar negeri Polandia.

Alexei Mayshev/Handout/brics-russia2024.ru
Presiden Rusia Vladimir Putin pada pertemuan KTT BRICS di kota Kazan, barat daya Rusia pada Rabu (23/10/2024). 

Perusahaan-perusahaan Barat pun menarik diri dari negara tersebut.

Sejak melancarkan invasi skala penuh pada Februari 2022, Rusia telah merestrukturisasi ekonominya untuk memprioritaskan upaya perangnya dan mengalokasikan banyak dana untuk militer.

Inflasi di Rusia meningkat, sementara tenaga kerja menyusut, dan nilai rubel menurun.

Anders Åslund, seorang ekonom Swedia dan mantan rekan di Atlantic Council, mengatakan bahwa cadangan keuangan Rusia bisa habis sebelum akhir tahun.

Ekonomi Uni Soviet runtuh pada akhir 1980-an hingga awal 1990-an, dan akhirnya bubar pada tahun 1991.

Pernyataan Sikorski sejalan dengan peringatan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional pada Februari 2024, yang menyebut bahwa kondisi ekonomi Rusia hampir serupa dengan Uni Soviet dulu.

Alexander Kolyandr, analis keuangan dan peneliti senior nonresiden di Pusat Analisis Kebijakan Eropa, mengatakan pada Desember bahwa tren ekonomi Rusia cukup suram.

"Saya berpendapat bahwa stagnasi yang dialami Rusia saat ini mirip dengan yang terjadi di Uni Soviet pada awal 1980-an," katanya.

Namun, beberapa ekonom lain berpendapat bahwa Rusia tidak menuju keruntuhan seperti Soviet.

Beberapa sektor ekonominya justru menunjukkan tanda-tanda positif.

Baca juga: Putin dan Xi Jinping Gelar Diskusi Empat Mata Bahas Donald Trump

Ekonom Vladislav Inozemtsev mengatakan ekonomi perang Rusia tidak dalam bahaya kehancuran yang akan segera terjadi.

Ia mengatakan Rusia telah beradaptasi dengan perang dan tampak lebih stabil daripada beberapa tahun lalu.

"Perang, yang secara formal merupakan 'darurat,' telah dipikirkan kembali sebagai 'kenormalan baru,'" katanya.

Baca juga: Reaksi Pemimpin Dunia atas Pelantikan Donald Trump: Netanyahu, Putin, Zelensky, dan Paus Fransiskus

Donald Trump Ultimatum Putin

Baru-baru ini, Presiden AS Donald Trump memperingatkan bahwa ia akan mengenakan tarif tinggi dan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia jika Vladimir Putin gagal mengakhiri perang di Ukraina.

Menulis di platform media sosialnya Truth Social, Trump mengatakan bahwa dengan mendorong penyelesaian perang, ia telah memberikan bantuan yang sangat besar kepada Rusia dan presidennya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan