Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Umat Senang Makan Sayur, Paus Fransiskus Ungkap Kisah Baru di Paroki Gaza saat Gencatan Senjata

Pemimpin Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus memberi kabar terbaru kondisi umatnya di Paroki Gaza, mereka senang karena makan sayur

X/Twitter
Warga Gaza berbondong-bondong kembali ke rumah mereka setelah gencatan senjata dimulai. Pemimpin Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus memberi kabar terbaru kondisi umatnya di Paroki Gaza, mereka senang karena makan sayur 

Sebelumnya, Juru bicara militer Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Avichay Adraee, mengumumkan larangan warga Palestina mendekati posisi pasukan Israel di lokasi tertentu di Jalur Gaza.

Selain itu, warga Palestina juga dilarang kembali ke Jalur Gaza utara selama beberapa hari ke depan.

Ia juga menegaskan tentara masih hadir di beberapa daerah, sesuai dengan perjanjian gencatan senjata yang mengatur penarikan bertahap.

Dia memperingatkan bahwa bergerak dari selatan ke utara Gaza atau menuju Netzarim masih berbahaya.

"Berdasarkan perjanjian, pasukan IDF akan tetap ditempatkan di wilayah tertentu di Jalur Gaza. Jangan mendekati pasukan IDF di area tersebut sampai pemberitahuan lebih lanjut. Mendekati pasukan itu akan membahayakan Anda," tulis Avichay Adraee dalam postingannya di media sosial X pada Selasa (21/1/2025).

"Kami memperingatkan penduduk agar tidak mendekati pasukan IDF secara umum dan di wilayah poros Netzarim secara khusus," tambahnya.

Ia juga memperingatkan agar tidak mendekati zona penyangga di utara Jalur Gaza, dan dari penyeberangan Rafah serta poros perbatasan Philadelphia dengan Mesir di selatan.

Selain itu, dia menekankan bahwa memancing atau berenang masih berbahaya di laut lepas Gaza.

Juru bicara militer berbahasa Arab itu juga menyerukan masyarakat Palestina untuk tidak mendekati laut Gaza selama beberapa hari ke depan.

"Jika Hamas mematuhi gencatan senjata, penduduk di wilayah utara akan dapat kembali minggu depan," katanya.

Perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku Minggu (19/1/2025) dan menetapkan pertukaran tahanan antara kedua pihak.

Baca juga: Hamas Bantah Kabar Pertukaran Tahanan Israel Tahap 2 Mundur: Tetap Dilaksanakan Tanggal 25 Januari

Hal ini juga mencakup penarikan bertahap Israel dari seluruh Jalur Gaza yang hancur, dengan pembentukan zona penyangga di utara.

Perjanjian ini juga menetapkan penghentian perang secara permanen dan rekonstruksi Gaza.

Pertukaran tahanan Israel-Hamas pada Minggu (19/1/2025) memulangkan 3 wanita Israel dan 90 orang Palestina.

Israel dan Hamas dijadwalkan akan kembali melakukan pertukaran tahanan pada 25 Januari 2025, dengan menukar 4 tahanan Israel dengan 120 tahanan Palestina.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved