Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Houthi Minta Israel Tak Langgar Gencatan Senjata dengan Hamas di Gaza

Kelompok bersenjata Yaman, Houthi, minta Israel tidak melanggar perjanjian gencatan senjata dengan Hamas di Jalur Gaza.

X
Pemimpin kelompok "Ansar Allah" Yaman (Houthi), Abdul Malik Al Houthi. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Houthi, Abdul Malik al-Houthi, memperingatkan Israel agar tidak melanggar perjanjian gencatan senjata dengan Hamas di Jalur Gaza.

Houthi menekankan mereka memantau implementasi perjanjian tersebut dengan "tangan di pelatuk", di mana mereka siap untuk menyerang Israel kapan pun jika mengingkari perjanjian tersebut.

“Kami sekarang memantau seluruh tahapan implementasi perjanjian dan siap untuk meningkatkan eskalasi pada tahap mana pun musuh Israel kembali melakukan eskalasi dan melanggar perjanjian. Kami selalu siap siaga dan operasi kami terkait dengan sejauh mana musuh mengimplementasikan perjanjian tersebut," kata al-Houthi, Senin (20/1/2025).

Houthi menegaskan kelompoknya bersiap untuk menghadapi putaran eskalasi berikutnya dengan Israel.

“Kami fokus pada persiapan menghadapi putaran berikutnya, karena sejauh ini, sudah ada putaran konfrontasi dengan musuh Israel selama 15 bulan, dan kami berupaya untuk bersiap menghadapi putaran berikutnya. Kami selalu siap melakukan intervensi segera kapan pun musuh kembali," katanya.

Jika Israel melanggar perjanjian gencatan senjata, Houthi dan perlawanan Palestina siap untuk melawan Israel.

“Israel siap untuk meningkatkan dan melakukan kejahatan genosida dan pengepungan di Jalur Gaza, dan kami siap untuk kembali melakukan eskalasi lagi dengan saudara-saudara Mujahidin kita di Palestina," katanya.

Al-Houthi mengatakan Israel mempunyai rencana untuk melawan perlawanan Palestina atau Houthi.

"Kami siap dan terus-menerus bekerja untuk mempersiapkan putaran mendatang yang tak terelakkan di semua bidang agar bisa tampil lebih kuat dari putaran ini," ujar al-Houthi.

"Kami akan menghadapi semua upaya musuh dan semua agenda mereka yang bertujuan untuk mengusir rakyat kami dari posisi dan arah mereka menggunakan berbagai metode yang digunakan oleh musuh," tambahnya.

Houthi sebelumnya menekankan kelanjutan dukungan mereka terhadap perlawanan Palestina di Gaza.

Baca juga: Sniper Israel Tembak Mati 3 Warga Palestina di Gaza Selatan

Houthi juga berkoordinasi penuh dengan mereka untuk melawan secara militer setiap pelanggaran atau eskalasi militer yang mungkin dilakukan oleh tentara Israel selama periode perjanjian gencatan senjata.

Hamas dan Israel mulai menerapkan perjanjian gencatan senjata pada Minggu (19/1/2025).

Pada Senin (20/1/2025), Israel menembak mati tiga warga Palestina dan melukai 10 lainnya di Rafah, Jalur Gaza selatan.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 46.913 jiwa dan 110.750 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Minggu (19/1/2025) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved