Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Joe Biden Umumkan Gencatan Senjata Israel-Hamas, Sebut Berkat Diplomasi AS

Presiden AS Joe Biden mengumumkan gencatan senjata Israel-Hamas telah disepakati, sebut ini berkat diplomasi AS.

|
Editor: Nuryanti
X/@POTUS
Presiden AS Joe Biden. Presiden AS Joe Biden mengumumkan gencatan senjata Israel-Hamas telah disepakati, sebut ini berkat diplomasi AS. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengumumkan tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara sekutunya, Israel, dengan Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) di Jalur Gaza.

"Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang akan mengakhiri pertempuran di Gaza dan meningkatkan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil Palestina," kata Joe Biden dalam konferensi pers, Rabu (15/1/2025).

Joe Biden yang akan lengser dan digantikan oleh presiden terpilih Donald Trump menekankan perjanjian itu dicapai pada masa pemerintahannya.

"Perjanjian gencatan senjata di Gaza dirancang pada masa pemerintahan saya, tetapi pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump akan melaksanakan persyaratannya," tambahnya.

Joe Biden mengatakan kesepakatan tersebut dicapai setelah 15 bulan penderitaan dan akan diikuti dengan peningkatan bantuan kemanusiaan ke sektor tersebut.

“Pertempuran di Gaza akan berhenti, dan para tahanan akan segera kembali ke rumah dan keluarga mereka," katanya.

Dengan bangga, Joe Biden perjanjian gencatan senjata itu tercapai berkat draf yang ia ajukan kepada Dewan Keamanan PBB pada Mei tahun lalu.

"Saya memaparkan garis besar rencana ini pada tanggal 31 Mei 2024, setelah itu Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat menyetujuinya," katanya.

Joe Biden mengklaim kesepakatan ini bukan hanya hasil dari tekanan kuat terhadap Hamas dan perubahan persamaan regional setelah gencatan senjata Israel-Hizbullah di Lebanon serta melemahnya Iran.

"Ini semua juga didukung oleh diplomasi Amerika yang keras kepala dan berat," kata Joe Biden menekankan peran AS.

Presiden AS yang akan digantikan Donald Trump pada 20 Januari mendatang itu menegaskan keprihatinannya terhadap sandera di Jalur Gaza dan banyak warga Palestina yang meninggal dalam serangan Israel.

Baca juga: Gencatan Senjata Israel-Hamas Mulai 19 Januari 2025, Fase 1 Berlangsung 42 Hari

“Meskipun kami menyambut baik berita ini, kami mengingat semua keluarga yang orang-orang terkasihnya terbunuh dalam serangan Hamas pada 7 Oktober dan banyak orang tak berdosa yang terbunuh dalam perang (serangan Israel) setelahnya," katanya.

“Saya juga memikirkan keluarga-keluarga Amerika, tiga di antaranya masih menjadi sandera di Gaza dan empat lainnya sedang menunggu pengembalian jenazah mereka setelah cobaan paling mengerikan yang bisa dibayangkan,” lanjutnya.

Ia menegaskan pemerintah AS bertekad untuk memulangkan semua sandera.

“Berdasarkan kesepakatan ini, kami bertekad untuk memulangkan mereka semua ke keluarga mereka," katanya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved