Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Suriah

Suriah Klaim Gagalkan Serangan ISIS di Masjid Sayyidah Zainab di Damaskus

Serangan oleh kelompok Negara Islam (ISIS) menargetkan tempat suci Syiah Sayyida Zeinab yang terletak di selatan ibu kota Suriah, Damaskus digagalkan.

Tangkap layar X
Pemerintahan baru Suriah mengumumkan pada Sabtu (11/1/2025) bahwa mereka telah menggagalkan serangan oleh kelompok Negara Islam (ISIS). Serangan tersebut menargetkan tempat suci Syiah Sayyida Zeinab yang terletak di selatan ibu kota Suriah, Damaskus. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintahan baru Suriah mengumumkan pada Sabtu (11/1/2025) bahwa mereka telah menggagalkan serangan oleh kelompok Negara Islam (ISIS).

Serangan tersebut menargetkan tempat suci Syiah Sayyida Zeinab yang terletak di selatan ibu kota Suriah, Damaskus.

Sumber intelijen Suriah yang dikutip oleh kantor berita resmi Sana mengatakan bahwa pasukan keamanan berhasil menggagalkan upaya ISIS.

Dikatakan mereka berusaha melakukan serangan bom di dalam makam Sayyida Zeinab, Al Mayadeen melaporkan.

Sumber tersebut menambahkan bahwa beberapa orang telah ditangkap terkait dengan serangan tersebut.

ISIS sebelumnya menargetkan tempat suci tersebut dalam pengeboman pada Juli 2023 yang menewaskan sedikitnya enam orang.

Kekhawatiran atas kebangkitan ISIS di Suriah muncul setelah penggulingan Presiden Bashar al-Assad bulan lalu oleh kelompokmyang dipimpin oleh Hay'at Tahrir al-Sham (HTS).

Kelompok ISIS, yang menguasai sebagian besar wilayah Suriah dan Irak pada tahun 2014, berhasil dikalahkan pada tahun 2019.

Meskipun begitu, para pendukung ISIS masih tersebar di beberapa wilayah.

Baca juga: Jenderal Top Iran Salahkan Rusia atas Jatuhnya Assad: Mereka Mengebom Gurun Kosong, Bukan Markas HTS

Dalam beberapa bulan terakhir, kelompok ini telah terlibat dalam serangan sporadis.

Mereka tampaknya memanfaatkan kekosongan keamanan di beberapa wilayah Suriah akibat runtuhnya pemerintahan Assad.

Pada Desember, sekelompok pejuang ISIS dilaporkan menewaskan sedikitnya 54 orang di wilayah Homs, Suriah.

Semua korban dilaporkan adalah mantan anggota pemerintahan Assad yang berusaha melarikan diri.

Laporan mengenai serangan ISIS yang terjadi pada Desember berasal dari Observatorium Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR), yang merupakan pengamat yang berbasis di Inggris.

Laporan ini muncul setelah adanya pengumuman dari kelompok Hay'at Tahrir al-Sham (HTS), yang menyatakan bahwa semua wajib militer Suriah yang melarikan diri ke pihak militer Suriah akan mendapatkan amnesti atau pengampunan.

Dapat dikatakan, ada hubungan antara pengumuman HTS dan laporan SOHR tentang serangan ISIS di wilayah Homs.

Dikutip dari Al Jazeera, tempat-tempat suci Syiah sering menjadi sasaran serangan oleh kelompok Sunni seperti ISIL, baik di Suriah maupun negara tetangga Irak.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved