Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Rencanakan Pemecahan Suriah: Strategi dan Pertentangan

Rencana Israel untuk memecah Suriah dapat memicu ketegangan baru di Timur Tengah.

rntv/tangkap layar
Keberadaan Pasukan Israel di Puncak Gunung Hermon, Suriah. Israel mengklaim perjanjian pasca-perang tahun 1973 yang mengharuskan mereka melepaskan penguasaan sejumlah wilayah Suriah, termasuk Gunung Hermon. 

Di tengah meningkatnya ketegangan, Israel juga menerbitkan peta provokatif yang mengeklaim wilayah Palestina, Yordania, Lebanon, dan Suriah sebagai bagian dari Israel.

Peta ini dipublikasikan oleh akun berbahasa Arab Kementerian Luar Negeri Israel pada 6 Januari 2025.

Dalam captionnya, mereka menyebutkan bahwa Kerajaan Israel telah berdiri sejak 3.000 tahun yang lalu.

Bagaimana Reaksi Dunia terhadap Peta Ini?

Tindakan tersebut memicu kecaman dari banyak pihak, termasuk Hamas, yang menggambarkan peta itu sebagai bukti lebih lanjut dari sifat kolonial Israel.

Negara-negara Arab juga secara tegas mengecam penerbitan peta ini dan menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengekang ambisi ekspansionis Israel.

Rencana Israel untuk memecah Suriah menjadi beberapa provinsi bukan hanya mencerminkan kepentingan nasionalnya, tetapi juga menyoroti dinamika kompleks yang terjadi di Timur Tengah.

Meskipun Israel berupaya untuk mempertahankan keamanan dan hak-hak kelompok etnis di Suriah, langkah ini berpotensi memicu lebih banyak konflik dan ketegangan di kawasan yang sudah rapuh.

Seiring dengan respons internasional yang muncul, masa depan Suriah tetap dipenuhi ketidakpastian.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved