Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Suriah

Pemimpin HTS: Arab Saudi Mainkan Peran Penting dalam Masa Depan Suriah

Al-Sharaa menghabiskan masa kecilnya di Riyadh dan berharap dapat mengunjungi kota itu lagi. Ia memuji upaya Arab Saudi dalam menstabilkan Suriah.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Febri Prasetyo
X/Twitter
Pemimpin Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Abu Mohammad al-Jolani bertemu dengan delegasi AS, Barbara Leaf di ibu kota Suriah, Damaskus pada Jumat (20/12/2024). 

"Kami tidak ingin Rusia meninggalkan Suriah seperti yang diinginkan sebagian orang.”

Pemimpin HTS itu juga mengatakan negosiasi sedang berlangsung dengan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi di Suriah timur laut.

Ia berharap bahwa angkatan bersenjata mereka akan berintegrasi dengan badan keamanan Suriah.

SDF adalah sekutu utama AS di Suriah, yang memiliki misi memberantas ISIS.

Suriah-Ukraina

Dalam perkembangan terbaru, Ukraina nampaknya bergerak untuk menjadikan Suriah sebagai sekutunya.

Pada hari Senin (30/12/2024), Al-Sharaa dan sejumlah pejabat lainnya menyambut kedatangan menteri luar negeri Ukraina, di Damaskus, Al Jazeera melaporkan.

Menteri luar negeri Suriah yang baru diangkat, Asaad Hassan al-Shibani mengatakan ia berharap akan adanya kemitraan strategis antara Suriah dan Ukraina.

Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha bertemu dengan pemimpin Suriah Ahmed al-Shara di Damaskus.
Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha bertemu dengan pemimpin Suriah Ahmed al-Shara di Damaskus. (X/Twitter)

"Tentu saja rakyat Suriah dan rakyat Ukraina memiliki pengalaman dan penderitaan yang sama seperti yang kami alami selama 14 tahun," imbuhnya.

Al-Shibani membandingkan perang Suriah tahun 2011-2024 dengan perebutan wilayah Ukraina oleh Rusia pada tahun 2014 dan berpuncak pada invasi besar-besaran pada tahun 2022.

Sementara itu, menteri luar negeri Ukraina Andrii Sybiha berharap hubungan Ukraina-Suriah akan mengalami perkembangan yang pesat.

Baca juga: Sergey Lavrov dan Ayman Safadi Tekankan Rasa Hormat terhadap Kesatuan Teritorial Suriah

"Kami berharap adanya pengakuan bersama atas kedaulatan kedua negara sehingga kami dapat menyelesaikan perwakilan diplomatik di Suriah," kata Sybiha dalam konferensi pers setelah delegasi Ukrainanya bertemu dengan para pemimpin Suriah.

Pengiriman Bantuan Pangan

Kunjungan Ukraina dilakukan setelah Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan pada hari Jumat (27/12/2024) bahwa negaranya telah mengirimkan bantuan pangan pertamanya, 500 ton tepung terigu, ke Suriah

Meskipun sedang berperang dengan Rusia, Ukraina tetap menjadi salah satu produsen gandum terbesar di dunia.

"Ukraina akan tetap menjadi poros ketahanan pangan di Suriah, bahkan jika negara kita terlibat dalam perang," kata Sybiha.

Rusia sebelumnya menyediakan gandum untuk Suriah melalui mekanisme keuangan dan logistik yang rumit yang dirancang untuk menghindari sanksi Barat terhadap Moskow dan Damaskus. 

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved