Konflik Suriah
Kilang Minyak Terbesar Suriah Gulung Tikar, Pasokan Minyak dari Iran Mandek
Kilang minyak Baniyas, kilang terbesar di Suriah, telah menghentikan operasinya setelah berhenti menerima pasokan minyak mentah dari Iran.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Kilang minyak Baniyas, yang merupakan kilang terbesar di Suriah, telah menghentikan operasinya setelah berhenti menerima pasokan minyak mentah dari Iran.
Kilang ini sebelumnya memproses antara 90.000 hingga 100.000 barel minyak mentah setiap hari, tetapi pada Jumat, mereka memproduksi bensin terakhirnya.
Manajer umum kilang tersebut, Ibrahim Mousallem, mengonfirmasi kepada Financial Times, fasilitas kini sedang menjalani pemeliharaan sembari menunggu pasokan minyak mentah baru.
Kilang Baniyas, yang terletak di pantai Mediterania Suriah, kini bergantung pada cadangan bahan bakar yang tersisa untuk menjaga pasokan energi selama transisi, dikutip dari Al Mayadeen.
Sebelumnya, Iran memasok sekitar 90 persen minyak Suriah.
Penghentian pengiriman tersebut menandai titik balik besar bagi sektor energi Suriah, mengingat ketergantungan negara tersebut pada minyak Iran selama bertahun-tahun.
Pemerintahan baru Suriah, yang berkuasa setelah lengsernya Bashar al-Assad, kini harus mencari pemasok alternatif untuk mengatasi krisis energi yang semakin buruk.
Mousallem menambahkan pemerintah baru optimis sanksi internasional akan dicabut.
Dengan pencabutan sanksi, Suriah diharapkan dapat mengimpor minyak dari sumber selain Iran.
Hal ini juga akan memungkinkan pembelian suku cadang yang sangat dibutuhkan untuk peralatan kilang.
Namun, masalah utama yang dihadapi oleh pemerintah sementara yang dipimpin oleh faksi-faksi pemberontak yang berafiliasi dengan Hay'at Tahrir al-Sham (HTS) adalah kesulitan besar dalam mengamankan pasokan energi yang memadai.
Kekurangan bahan bakar telah menyebabkan pemadaman listrik yang meluas di seluruh negara, menyebabkan sebagian besar wilayah Suriah kekurangan pasokan listrik yang andal.
Hanya di wilayah Idlib, yang merupakan basis HTS, listrik yang tersedia bersumber dari Turki.
Pemerintah sementara kini berencana untuk memperluas jaringan listrik Turki ke Aleppo, dengan tujuan menstabilkan pasokan energi di wilayah tersebut.
Baca juga: Zelensky Curhat Butuh Pasukan Rebut Jajahan, Prajurit Korea Utara Merugi, Kilang Minyak Rusia Hancur
Krisis energi di Suriah juga disertai dengan tantangan ekonomi yang serius.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.