Konflik Suriah
HTS Minta Faksi-Faksi Palestina di Suriah 'Lucuti' Senjata Sendiri, Aksi Melawan Israel Dilarang
Kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dilaporkan meminta faksi-faksi perjuangan Palestina di Suriah untuk menanggalkan atau melepaskan senjata mereka.
Pada hari Selasa, (10/12/2024), IDF mengklaim sudah menghancurkan 70 hingga 80 persen kemampuan militer Suriah di bawah rezim Presiden Bashar al-Assad yang kini tumbang.
“Dalam 48 jam terakhir, IDF menyerang sebagian besar gudang senjata strategis di Suriah,” kata IDF hari Selasa, (10/12/2024), dikutip dari All Israel News.
Israel berdalih serangan itu dilakukan agar mencegah senjata jatuh ke tangan “unsur teroris”.
Menurut Israel, Operasi Anak Panah Bashan sudah rampung hari Selasa pekan ini.
Baca juga: Apa yang Dicari Israel di Suriah? Pemimpin HTS Minta Dunia Buka Mata untuk Lawan Agresi IDF
Adapun Bashan adalah nama Dataran Tinggi Golan dalam Perjanjian Lama. Golan diduduki Israel setelah Perang Enam Hari tahun 1967 dan dicaplok tahun 1981 meski tindakan itu tidak diakui dunia.

Menurut Army Radio, operasi militer besar itu melenyapkan hampir semua peralatan militer Suriah yang disebut mengancam Israel.
Operasi itu mendapat lampu hijau dari Kepala Staf IDF, Letjen Herzi Halevi hari Sabu lalu atau tepat sebelum rezim Assad resmi digulingkan.
Dilaporkan total ada 350 pesawat yang diikutsertakan Israel dalam serangan ke Suriah. Jumlah itu bahkan lebih dari setengah jumlah pesawat Angkatan Udara Israel.
IDF menyebut pesawat-pesawat itu terbang ratusan jam di atas langit Suriah.
Israel mengklaim target yang dihancurkan termasuk senjata strategis seperti rudal Scud, rudal penjelajah, rudal darat ke laut, rudal darat ke udara, dan rudal udara ke udara, pesawat nirawak, jet tempur.
Di samping itu, perlengkapan reguler tentara seperti helikopter serang, radar, tank, hanggar pesawat, dan infastruktur intelijen turut hancur.
Israel juga mengerahkan angkatan lautnya untuk menyerang Pelabuhan Al-Beida dan Latakia. Serangan itu diklaim menghancurkan belasan kapal rudal milik Angkatan Laut Suriah.
Banjir kecaman dari negara-negara Arab
Serangan-serangan Israel ke Suriah direspons dengan hujatan oleh negara-negara Arab.
Qatar, Irak, Arab Saudi, dan Iran menyebut serangan Israel itu sebagai aksi perampasan wilayah Suriah.
“(Serangan Israel) perkembangan yang membayakan dan serangan terang-terangan terhadap kedaulatan dan persatuan Suriah serta jelas merupakan pelanggaran hukum internasional,” kata Kementerian Luar Negeri Qatar hari Senin, (9/12/2024), dikutip dari Al Jazeera.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.