Konflik Suriah
Damaskus Memanas, Gedung Radio dan Saluran TV Pemerintah Suriah Disabotase Pemberontak
Pemberontak Suriah dilaporkan telah mengambil alih gedung radio dan saluran televisi pemerintah yang berlokasi di ibu kota Suriah, Damaskus,
Terpisah, pasca presiden Bashar al-Assad kabur meninggalkan Suriah, komando militer Suriah mengumumkan era pemerintahan Assad telah runtuh menyusul serangan pemberontak yang mengguncang negara tersebut.
Merespons konflik tersebut Perdana Menteri (PM) Suriah Mohammad Ghazi al-Jalali memastikan lembaga publik di Suriah tetap berfungsi.
Ia juga berjanji, akan melaksanakan pengalihan kekuasaan secara damai, Al-Jalali menyatakan kesiapannya untuk mendukung keberlanjutan pemerintahan dan bekerja sama dengan oposisi.
Namun, dia meminta agar pemberontak memberi jaminan untuk tidak akan menyakiti siapapun.
“Kami siap untuk ‘mengulurkan tangan’ kepada oposisi dan menyerahkan fungsi pemerintahan kepada pemerintah transisi,” ungkap Jalalu dalam pernyataan video yang dirilis Associated Press.
“Saya masih berada di rumah saya, saya tidak pergi ke mana-mana, karena saya bagian dari negara ini,” imbuhnya.
Baca juga: Profil Asma Al Assad, Istri Presiden Suriah yang Dikabarkan Kabur ke Rusia Bersama Anak-anaknya
Sementara, Pimpinan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Al Julani mengatakan semua pasukan oposisi di Damaskus dilarang mengambil alih lembaga publik.
Dia mengatakan seluruh lembaga pemerintah tetap berada di bawah pengawasan PM Suriah sampai pengalihan kekuasaan secara resmi. Dia juga melarang ada tembakan perayaan.
"Tetap berada di bawah pengawasan mantan Perdana Menteri sampai diserahkan secara resmi. Tembakan perayaan juga dilarang," ujar Al-Julani dalam sebuah pernyataan.
(Tribunnews.com/Namira Yunia)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.