Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Krisis Kesehatan Mencekik, Dokter Internasional Minta 25 Ribu Pasien Segera Dievakuasi dari Gaza

Aliansi Dokter Palestina dan dunia mendesak masyarakat global membuka koridor kemanusiaan di Jalur Gaza agar 25.000 pasien bisa dievakuasi daari Gaza

AFP/MOHAMMED ABED
Seorang pria yang terluka dibawa ke rumah sakit al-Shifa setelah serangan Israel di Kota Gaza pada 10 Oktober 2023. Israel mengatakan pihaknya merebut kembali wilayah perbatasan Gaza dari Hamas ketika jumlah korban tewas akibat perang tersebut melewati 3.000 orang pada 10 Oktober, hari keempat pertempuran yang melelahkan sejak serangan Israel. Kelompok Islam melancarkan serangan mendadak. (Photo by Mohammed ABED / AFP) 

Terakhir, memastikan hak pasien untuk kembali ke Gaza setelah dirawat tanpa dipaksa untuk memilih antara kesehatan atau tanah air mereka.

"Rute terpendek dan paling efektif adalah mengizinkan mereka keluar dari Gaza menuju rumah-rumah sakit di Yerusalem Timur dan Tepi Barat,” tegas Dr. Fadi Al-Atresh.

Anak Gaza Jalani Amputasi Tanpa Anestesi

Terpisah, sejak krisis kesehatan melanda Gaza, United Nations Children's Emergency Fund  atau Organisasi anak internasional (UNICEF) melaporkan ada sekitar 1.000 anak Gaza yang jalani operasi tanpa menggunakan anastesi.

“Akibat serangan Israel sejak 7 Oktober para dokter harus mengamputasi anggota tubuh yang terputus dan hancur tanpa anestesi, dengan sumber daya yang terbatas dan kurangnya pasokan medis,” ujar UNICEF.

Tak sampai disitu, salah satu Dokter Ortopedi di Gaza,  Hany Bsaiso menceritakan pengalaman operasi paling menegangkan yang pernah ia lalui.

Bsaiso juga terpaksa memanfaatkan pisau masak, gunting dan jarum serta benang jahit karena keterbatasan alat medis.

“Saya membeku saat melihat keponakan terluka di kaki kanannya, tapi saya tidak punya bius. Saya  tidak punya apa-apa.” jelas Bsaiso

“Namun saya harus segera mengambil tindakan, mencuci sisa daging yang hancur dari kaki Ahed, membaringkan di meja dapurnya, dans egera mengambil tindakan operasi meski dia merintih kesakitan,” ujar Bsaiso.

Israel Bombardir Rumah Sakit di Gaza

Selain melakukan pembatasan akses, Israel belakangan ini turut membombardir sejumlah Rumah Sakit Penting di wilayah Gaza.

Terbaru, Rumah Sakit Kamal Adwan kabarnya kembali menjadi target serangan pasukan Israel (IDF).

Direktur RS Kamal Adwan, Dr. Hussam Abu Safiya mengatakan, fasilitas medisnya menjadi sasaran serangan brutal IDF untuk kelima kalinya.

Adapun bom pertama jatuh di pintu emergency RS Kamal Adwan yang hanya berjarak beberapa meter dari dua unit mobil operasional MER-C pada pukul 15.30 waktu Gaza.

46 menit berikutnya terjadi bom kedua, kemudian pukul 21.29 bom ketiga kembali dijatuhkan.

Imbas serangan pesawat tak berawak milik zionis beberapa orang dilaporkan terluka, termasuk tiga staf medis yang tengah bertugas.

Bahkan salah satu staf medis saat ini dalam kondisi kritis akibat terkena serangan brutal IDF, sebagaimana dikutip dari Middle East monitor.
 
 (Tribunnews.com / Namira Yunia)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved