Krisis Korea
Aktor Korea Lee Kwan Hun Turun Gunung usai Presiden Yoon Umumkan Darurat Militer, Ingatkan Tentara
Aktor Korea Selatan, Lee Kwan Hun, mendatangi gedung Majelis Nasional setelah Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer.
TRIBUNNEWS.com - Aktor Korea Selatan, Lee Kwan Hun, turun gunung mencegah tentara masuk ke gedung Majelis Nasional setelah Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer, Selasa (3/12/2024) malam.
Secara pribadi, ia membujuk tentara untuk tidak memasuki gedung parlemen.
Sebagai informasi, selama menjalankan wajib militer (wamil) di awal tahun 2000, Lee Kwan Hun bergabung sebagai anggota Unit Khusus 707 dan mengemban jabatan sersan.
Di hadapan para tentara, Lee Kwan Hun memperkenalkan dirinya sebagai senior Unit Khusus 707.
"Saya senior kalian di Unit Khusus 707, Sersan Lee Kwan Hun" kata dia, Selasa, dikutip dari Xports.
"Saya tahu kalian di sini karena perintah, tapi kalian harus tenang," imbuhnya.
Baca juga: Takut Dimakzulkan, Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Umumkan Darurat Militer, 6 Jam Kemudian Dibatalkan
Lee Kwan Hun menambahkan, ia mengaku tahu akan ada lebih banyak helikopter yang datang ke gedung parlemen.
Meski demikian, ia memperingatkan para tentara agar tidak menggunakan fisik mereka terlalu keras dalam memenuhi pemerintah.
"Saya mendengar akan lebih banyak (pasukan) yang datang menggunakan helikopter, tetapi saya datang karena saya khawatir."
"Tidak peduli siapa yang memerintahkan kalian, jangan terlalu keras menggunakan fisik kalian untuk menjalankan perintah itu," tegasnya.
Diketahui, pada Selasa malam, Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer, buntut adanya dorongan pemakzulan terhadap dirinya.
Ia menuduh oposisi melakukan "kegiatan anti-negara yang merencanakan pemberontakan."
"Darurat militer ditujukan untuk memberantas pro-Korea Utara dan melindungi tatanan kebebasan konstitusional," ungkapnya, Selasa, dalam pidato yang disiarkan di televisi, dilansir Yonhap.
Pengumuman ini disampaikan Yoon Suk Yeol setelah Partai Demokrat, partai oposisi, mengajukan rancangan undang-undang anggaran yang diperkecil ke komite anggaran parlemen, serta mengajukan mosi pemakzulan.
Namun, usulan Yoon Suk Yeol itu mendapat penolakan dari mayoritas Majelis Nasional pada Rabu (4/12/2024).
Anggota parlemen memberikan suara mereka untuk menuntut Yoon Suk Yeol mencabut darurat militer.
Berdasarkan konstitusi, darurat militer harus dicabut apabila mayoritas parlemen menghendakinya.
Tak lama setelah penolakan dari Majelis Nasional, Yoon Suk Yeol mengumumkan pencabutan darurat militer, Rabu pagi, enam jam setelah pernyataannya sebelumnya.
Yoon Suk Yeol berdalih, keputusannya mengumumkan darurat militer karena ingin menyelamatkan negara dari pihak-pihak komunis.
"(Selasa) pukul 11 malam tadi, saya nyatakan darurat militer dengan tekad bulat untuk menyelamatkan bangsa dari kekuatan anti-negara yang berupaya melumpuhkan fungsi penting bangsa dan tatanan konstitusional demokrasi," urai dia.
Namun, lanjut Yoon Suk Yeol, karena ada desakan dari Majelis Nasional, ia pun mematuhi mencabut darurat militer.
Ia juga mengaku sudah menarik pasukan yang dimobilisasi untuk melaksanakan urusan darurat militer, kembali ke pangkalan masing-masing.
Diketahui, elektabilitas Yoon Suk Yeol sebagai Presiden Korea Selatan belakangan anjlok.
Sejumlah pihak mendorong pemakzulan terhadap Yoon Suk Yeol buntut ketidakpuasan publik karena muak menghadapi sikap sang Presiden.
Mosi pemakzulan itu diajukan sebab istri Yoon Suk Yeol, Kim Keon Hee, kerap ikut campur masalah pemerintahan.
Selain itu, Yoon Suk Yeol juga dinilai lepas tangan atas tragedi Itaewon pada Oktober 2022, yang menewaskan lebih dari 150 orang.
Puncaknya, publik kesal kepada Yoon Suk Yeol. Lantaran, Yoon Suk Yeol diketahui tertangkap basah bermain golf ketika ketegangan antara Korea Selatan-Korea Utara meningkat.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.