Rabu, 1 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Seputar Mainan Baru Rusia Rudal Balistik Oreshnik: Tembus 2 Km per Detik, Jangkau Seluruh Eropa

Dengan daya Jangkauan yang dimilikinya berarti "Oreshnik dapat mengancam hampir seluruh Eropa" tetapi tidak sampai ke Amerika Serikat

Kementerian Pertahanan Rusia
Peluncuran rudal balistik jarak menengah 9M729 Oreshnik Rusia. 

"Pasukan kami maju dengan sukses di sepanjang garis kontak. Semua tujuan yang kami tetapkan untuk diri kami sendiri akan tercapai."

Baca juga: AS Tutup Kedutaan Besar di Kiev Seusai Ukraina Pakai ATACMS, Serangan Balasan Rusia Skala Besar

Uji Coba Non-Nuklir

Rudal balistik jarak menengah baru bernama Oreshnik yang digunakan Rusia dalam serangan ke Ukraina adalah senjata berkemampuan nuklir yang sebelumnya tidak pernah disebutkan di publik.

Putin mengatakan serangan ke kota Dnipro itu adalah juga untuk menguji "salah satu sistem rudal jarak menengah terbaru Rusia" dalam kondisi tempur.

Ia mengatakan, para insinyur rudal telah menamai rudal itu Oreshnik, atau pohon hazel dalam bahasa Rusia.

Saat serangan ke Kota Dnipro, Putin mengatakan rudal itu telah dikerahkan "dalam konfigurasi hipersonik non-nuklir" dan mengatakan bahwa "uji coba" itu berhasil dan mencapai targetnya.

Rudal Hipersonik Rusia
Rudal hipersonik Rusia.

Kecepatan Oreshnik

Putin mengklaim, pertahanan udara tidak dapat mencegat Oreshnik, yang menyerang dengan kecepatan Mach 10, atau 2,5-3 kilometer per detik.

Sebagai gambaran, rudal hipersonik ini melaju dengan kecepatan sedikitnya Mach 5 -- lima kali kecepatan suara -- dan dapat bermanuver di tengah penerbangan, sehingga membuatnya lebih sulit dilacak dan dicegat.

"Sistem pertahanan udara modern... tidak dapat mencegat rudal semacam itu. Itu mustahil," kata Putin.

"Sampai hari ini tidak ada cara untuk menangkal senjata semacam itu," presiden itu membanggakan.

Peluncuran rudal balistik jarak menengah 9M729 Oreshnik Rusia
Peluncuran rudal balistik jarak menengah 9M729 Oreshnik Rusia.

Hulu Ledak

Rudal Oreshnik dapat memiliki tiga hingga enam hulu ledak, tulis pakar militer Viktor Baranets di tabloid Komsomolskaya Pravda.

Igor Korotchenko, editor jurnal Pertahanan Nasional yang berpusat di Moskow, mengatakan kepada kantor berita negara TASS kalau berdasarkan rekaman video serangan itu, Oreshnik memiliki beberapa hulu ledak yang dipandu secara independen.

Dalam kasus ini, hulu ledak tersebut konvensional, tetapi juga dapat membawa hulu ledak nuklir, kata pakar militer.

"Kedatangan hulu ledak yang hampir bersamaan ke sasaran" menunjukkan sistem tersebut "sangat efektif", kata Korotchenko, menyebutnya sebagai "mahakarya konstruksi rudal militer berbahan bakar padat Rusia modern".

Jangkauan

Media Ukraina melaporkan bahwa rudal tersebut ditembakkan dari jangkauan Kapustin Yar di wilayah Astrakhan, sekitar 900 kilometer (550 mil) dari Dnipro.

Putin menggambarkan rudal tersebut dalam bahasa Rusia sebagai "medium range" tetapi pakar militer Rusia mengatakan istilah dalam bahasa Inggris adalah "intermediate range".

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved