Selasa, 30 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Awalnya Semangat Mau Balas Dendam ke Hamas, Pasukan Cadangan Israel Kini Makin Ogah Berperang

Awalnya, tingkat pemenuhan wajib militer ke pasukan cadangan Israel adalah 100 persen. Kini angka itu anjlok hingga 65 persen saat perang berlangsung

khaberni/HO
Personel militer Israel (IDF) dari reserve division (pasukan cadangan) menangis saat mengahadiri pemakaman rekannya yang tewas dalam perang. Media Israel mengatakan, sepertiga jumlah korban tewas di kalangan IDF adalah pasukan cadangan yang diambil dari warga sipil yang mengikuti wajib militer. 

Dua Armored Personnel Carriers (APC) Israel, juga menjadi sasaran roket “Yassine-105” yang bermuatan Tandem, tambah keterangan Al Qassam.

Sebuah alat peledak juga diledakkan pada buldoser militer di kamp Jabalia.

Al-Qassam juga melaporkan bahwa mereka menargetkan pasukan Israel di dekat Koridor Netzarim dengan mortir bekerja sama dengan “Brigade Abu Ali Mustafa”.

Taktik Efektif Al Qassam

Media Amerika Serikat (AS), The New York Times mengutip analis militer dan tentara Israel melaporkan taktik perang gerilya - yang dilakukan oleh Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) di Gaza utara - membuat mereka sulit dikalahkan militer Israel (IDF).

Sumber-sumber ini, menurut laporan itu, mengatakan kalau Hamas mempunyai cukup petempur dan amunisi untuk "menyeret Israel dalam perang yang lambat dan tanpa kemenangan."

Baca juga: Komandan Brigade Lapis Baja ke-401 Israel Tewas di Jabalia, Hamas Solid Sepeninggal Yahya Sinwar

Ulasan itu menunjukkan apa yang dia gambarkan sebagai taktik "hit and run", memungkinkan Brigade Al Qassam merugikan Israel dan menghindari kekalahan.

The New York Times menjelaskan, terbunuhnya  seorang komandan brigade tentara Israel di Gaza utara pada Minggu, menegaskan kalau sayap militer Hamas, meskipun tidak mampu beroperasi sebagai milisi dan tentara tradisional, masih menjalankan perang gerilya yang kuat.

Baca juga: Rincian Penargetan Komandan Brigade 401 Israel di Jabalia, Al Qassam: 12 Infanteri IDF Kena Bom TV

Ulasan juga menunjukkan kalau serangan mendadak yang menewaskan seorang perwira senior Israel itu menunjukkan bagaimana Hamas telah bertahan selama hampir satu tahun sejak Israel menginvasi Gaza akhir Oktober lalu.

"Qassam kemungkinan besar akan mampu melakukan hal yang sama bahkan setelah pemimpinnya, Yahya Sinwar, gugur dalam konfrontasi dengan tentara pendudukan Israel pekan lalu," kata laporan tersebut dikutip Khaberni, Selasa (22/10/2024).

Seorang petempur Hamas dalam jaringan terowongan yang menjadi infrastruktur utama milisi perlawanan menghadapi keunggulan pasukan Israel dalam perang Gaza. Setelah 11 bulan perang pecah, Israel belum juga berhasil mencapai target perang, satu di antaranya gegara faktor terowongan Hamas ini.
Seorang petempur Hamas dalam jaringan terowongan yang menjadi infrastruktur utama milisi perlawanan menghadapi keunggulan pasukan Israel dalam perang Gaza. Setelah 11 bulan perang pecah, Israel belum juga berhasil mencapai target perang, satu di antaranya gegara faktor terowongan Hamas ini. (khaberni)

Jaringan Terowongan Masih Utuh

Menurut New York Times, para analis dan tentara Israel mengatakan bahwa pejuang Hamas yang tersisa bersembunyi di balik bangunan-bangunan yang hancur dan jaringan terowongan bawah tanah yang luas.

Banyak di antara terowongan tetap utuh meskipun ada upaya Israel untuk menghancurkannya.

Pernyataan-pernyataan ini muncul mengingat kerugian yang diderita pasukan pendudukan Israel di Jalur Gaza utara, dan ketidakmampuan mereka selama berminggu-minggu untuk menyelesaikan pertempuran dengan pejuang perlawanan meskipun terjadi pengepungan yang menyesakkan dan penggunaan warga sipil sebagai tameng manusia.

Tentara pendudukan Israel mengumumkan - pada hari Minggu - pembunuhan komandan Brigade 401, Kolonel Ihsan Daqsa, dan cedera serius terhadap perwira lainnya dalam pertempuran di Jabalia, utara Jalur Gaza.

Foto yang diambil dari video rekaman AFPTV memperlihatkan warga Palestina mencari para korban serangan Israel di kamp pengungsian Jabaliya, Gaza, Selasa, (31/10/2023). Serangan itu dilaporkan menewaskan setidaknya 50 orang.
Foto yang diambil dari video rekaman AFPTV memperlihatkan warga Palestina mencari para korban serangan Israel di kamp pengungsian Jabaliya, Gaza, Selasa, (31/10/2023). Serangan itu dilaporkan menewaskan setidaknya 50 orang. (ADI ALWHIDI / AFP)

Ini adalah kematian perwira dengan pangkat tertinggi yang terbunuh sejak awal invasi darat ke Jalur Gaza setahun yang lalu.

Radio Tentara Israel mengatakan bahwa Kolonel Daqsa didampingi oleh 3 petugas lainnya di dua tank di dalam Jabalia di zona pertempuran, dan menambahkan bahwa dia dan petugas meninggalkan tank sejauh 20 meter.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved