Apakah cabai dan kunyit benar-benar bermanfaat bagi kesehatan dan daya tahan tubuh?
Sejumlah penelitian menjelaskan bagaimana kemungkinan manfaat cabai untuk kesehatan. Hasilnya menunjukkan cabai tak cuma punya manfaat,…
Tetapi ketika dia mengukur fungsi kognitif orang dewasa China terhadap konsumsi cabai, temuannya cukup mengejutkan.
Dia justru menemukan bahwa orang yang makan lebih banyak cabai memiliki fungsi kognitif lebih buruk.
Efek ini paling berpengaruh pada daya ingat: asupan cabai di atas 50gram (1,8ons) per hari meningkatkan risiko memori buruk hampir dua kali lipat.
Dalam penelitian ini, partisipan melaporkan data secara mandiri kepada peneliti. Namun, perlu dicatat bahwa data yang dilaporkan sendiri biasanya dianggap tidak meyakinkan.
Cabai bisa berevolusi?
Sensasi terbakar yang muncul saat memakan cabai telah lama membuat para ilmuwan terkesima.
Hal ini juga memberi kita sejumlah wawasan tentang mengapa cabai dapat dikaitkan dengan penurunan kognitif: sensasi tersebut merupakan hasil dari evolusi tanaman untuk melindungi diri mereka sendiri dari penyakit dan hama.
“Meskipun beberapa tanaman telah berevolusi untuk menjadi pahit atau pedas bagi pemangsa, lebih baik jika tanaman juga bisa membuat diri mereka sendiri menjadi beracun,” kata Kirsten Brandt, dosen senior di Pusat Penelitian Gizi Manusia, Institut Ilmu Kesehatan Masyarakat, Universitas Newcastle, Inggris.
Namun senyawa-senyawa ini umumnya memiliki efek yang lebih kecil pada kita dibanding pada serangga.
“Sedikit racun bisa jadi punya efek baik, seperti kafein, yang mempercepat metabolisme sehingga kita merasa lebih terjaga,” katanya.
“Namun, kebanyakan racun itu buruk untuk kita”
Atau hanya sakadar penyedap rasa?
Senyawa yang memberi rasa pada rempah-rempah tidak berbahaya bagi manusia, kata Duane Mellor, ahli gizi dan pengajar senior di Aston Medical School di Birmingham, Inggris.
Contohnya polifenol: senyawa yang ditemukan dalam banyak tanaman dan memiliki efek anti-peradangan.
Manfaat kesehatan rempah-rempah sebagian dipengaruhi oleh tingginya kadar polifenol ini.
Namun menurut sebuah tinjauan penelitian pada 2014, belum jelas apakah sedikit polifenol yang dikonsumsi saat makan rempah-rempah akan membatasi manfaat kesehatannya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.