Sabtu, 4 Oktober 2025

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Apa Dampak Pilpres AS bagi Palestina dan Israel? Warga Zionis Lebih Senang Trump Menang

Menjelang Pemilihan Presiden Amerika Serikat, banyak yang berharap dengan hasilnya. Terutama bagi warga Palestina dan Israel.

Instagram @realdonaldtrump, @kamalaharris
Donald Trump dan Kamala Harris - Hasil Pilpres AS 2024 sangat dinanti-nantikan oleh banyak orang, terutama warga Palestina dan Israel. Lalu, bagaimana dampak Pilpres AS bagi warga Palestina dan Israel? 

Harris lebih vokal menyerukan gencatan senjata di Gaza, dan lebih menekankan pada masalah kemanusiaan.

Setelah bertemu Netanyahu di Gedung Putih pada bulan Juli lalu, Harris mengatakan bahwa ia "tidak akan tinggal diam" mengenai situasi di Gaza

Harris mengatakan bahwa ia telah menyampaikan kepadanya "keprihatinannya yang serius mengenai skala penderitaan manusia" dan kematian warga sipil yang tidak bersalah.

Trump telah membingkai akhir perang dalam konteks “kemenangan” Israel, dan telah menentang gencatan senjata segera di masa lalu.

Baca juga: Warga Israel Pilih Mana, Donald Trump atau Kamala Harris di Pilpres AS? Ini Favorit Warga Israel

Bahkan, Trump sempat mengatakan kepada Netanyahu bahwa "lakukanlah apa yang harus dilakukan".

Namun banyak warga Palestina melihat sedikit harapan pada kedua kandidat.

"Perkiraan keseluruhan adalah bahwa Demokrat itu buruk, tetapi jika Trump terpilih, akan lebih buruk lagi," kata Mustafa Barghouti, seorang analis dan politisi Palestina yang disegani di Tepi Barat yang diduduki.

"Perbedaan utamanya adalah Kamala Harris akan lebih peka terhadap perubahan opini publik Amerika, dan itu berarti lebih mendukung gencatan senjata," lanjutnya.

Perang Gaza telah meningkatkan tekanan dari sekutu AS seperti Arab Saudi untuk kemajuan menuju Negara Palestina.

Tetapi tidak ada satu pun kandidat yang menempatkan pendirian negara Palestina di garis depan agenda mereka.

Ketika Trump ditanya selama debat presiden apakah dia akan mendukungnya, dia menjawab, “Saya harus melihatnya”.

Perseteruan calon presiden Donald Trump dari Partai Republik dengan kandidat Kamala Harris dari Partai Demokrat di Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) semakin sengit.
Perseteruan calon presiden Donald Trump dari Partai Republik dengan kandidat Kamala Harris dari Partai Demokrat di Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) semakin sengit. (Kolase Tribunnews)

Baca juga: Pilpres AS 2024: Pandangan Kamala Harris dan Donald Trump Soal Ukraina hingga Gaza

Banyak warga Palestina yang sudah tidak lagi mendapat janji untuk mendirikan Negara Palestina – dan tidak lagi mendapat dukungan AS secara umum.

"Perasaan umum adalah bahwa AS telah gagal secara drastis dalam melindungi hukum internasional, telah gagal melindungi Palestina lebih dari sekali (dan) memihak Israel secara total," ungkap Barghouti.

"Isu Negara Palestina tidak lain hanyalah slogan," ujarnya lagi.

Sementara itu, perwakilan tetap Palestina untuk PBB di New York, Riyad Mansour menyampaikan perspektifnya tentang Pilpres AS mendatang.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved