Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Operation True Promise III, Iran Balas Israel Akhir Pekan Ini? AS Kehabisan Rudal Pertahanan Udara

Kekhawatiran muncul seiring kabar kalau Amerika sekutu utama dan abadi Israel, kehabisan rudal pertahanan udara saat Iran segera menyerang

X
Gambar yang disediakan oleh Angkatan Udara AS ini menunjukkan stasiun peluncuran Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) Angkatan Darat AS sedang bersiap untuk memuat rudal ke dalam C-17 Globemaster III dari Skuadron Angkutan Udara ke-4 di Fort Bliss, Texas, pada tanggal 23 Februari 2019. (Sersan Cory D. Payne/Angkatan Udara AS) 

AS mengancam bahwa pihaknya tak segan memberikan konsekuensi menyakitkan jika Iran memilih untuk membalas.

"Saya menekankan bahwa Amerika Serikat berada dalam posisi yang baik untuk membela pasukan dan fasilitas AS di seluruh wilayah dan menjelaskan bahwa Iran tidak boleh membuat kesalahan dalam menanggapi serangan Israel, yang seharusnya menandai berakhirnya pertukaran (serangan) ini," tulis Austin di media sosial X, dilansir Anadolu.

Di Balik Nama Operation True Promise Iran

Jika Iran benar kembali menyerang Israel dalam siklus 'Balas-Membalas', maka ini adalah serangan langsung ketiga Teheran ke Tel Aviv dalam enam bulan belakangan.

Eskalasi ini menggambarkan betapa dua negara musuh bebuyutan makin frontal terlibat dalam peperangan di kawasan Timur Tengah.

Iran melancarkan serangan langsung pertamanya ke Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam.

Dalam serangan itu, lebih dari 300 drone dan rudal ditembakkan ke wilayah Israel dalam aksi yang disebut Operation True Promise atau Operasi Janji Sejati.

Serangan itu dilakukan sebagai balasan atas serangan ke konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April 2024.

Peristiwa ini menjadi serangan langsung pertama yang diluncurkan sejak Iran dan Israel bermusuhan usai Revolusi Islam pada 1979.

Serangan kedua Iran, seperti dijelaskan di atas, terjadi pada 1 Oktober 2024, sebagai pembalasan atas pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran dan Hassan Nasrallah di Beirut dalam serangan udara yang dilaporkan juga menewaskan petinggi Korps Garda Revolusi Iran (IRGC)

Lalu, apa itu Operation True Promise

IRGC menamai serangan-serangan Iran ke Israel sebagai Operation True Promise.

Dikutip dari Al Jazeera, nama operasi itu digunakan sebagai upaya para pemimpin tertinggi Iran untuk menepati janjinya akan menghukum pihak yang menyerang negara itu, termasuk Israel atau pihak lain.

Sebelum Operation True Promise I, Israel diduga menyerang kantor konsulat Iran di Damaskus, Suriah hingga menewaskan seorang komandan militer Iran, Mayor Jenderal Mohammad Reza Zahed.

Bagi Iran, operasi ini sebagai balasan dari serangan yang dilakukan kepada perwakilan diplomatik mereka yang melanggar Konvensi Wina. 

Rudal-rudal balistik Iran yang juga digunakan untuk menangkis serangan Israel. Saat serangan Israel terjadi Sabtu (26/10/2024), Iran memang mengandalkan sistem pertahanan udara mereka yang ada di darat ketimbang menggunakan jet-jet tempur di udara.
Rudal-rudal balistik Iran yang juga digunakan untuk menangkis serangan Israel. Saat serangan Israel terjadi Sabtu (26/10/2024), Iran memang mengandalkan sistem pertahanan udara mereka yang ada di darat ketimbang menggunakan jet-jet tempur di udara. (HandOut/IST)

Kekuatan Militer Iran 

Iran belum mengungkapkan berapa jumlah pasti drone atau rudal balistik yang digunakan untuk menyerang Israel dalam Operation True Promise I.

Selama serangan, ledakan terdengar di seluruh Israel, termasuk Tel Aviv dan Yerusalem. 

Dikutip dari Al Jazeera, Daniel Hagari mengatakan bahwa serangan Iran melibatkan lebih dari 120 rudal balistik, ratusan drone, dan lebih dari 30 rudal jelajah.

Dalam Operation True Promise II, serangan Iran ke Israel jauh lebih besar dengan melibatkan sekitar 200-an rudal balistik.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved