Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Mulai Rencanakan Kamp Konsentrasi di Gaza yang Dijalankan oleh Tentara Bayaran Terlatih CIA

Israel mulai rencanakan kamp konsentrasi di Gaza yang dijalankan oleh tentara bayaran terlatih CIA, sebuah Laporan mengungkapkan.

Editor: Muhammad Barir
Tangkap layar CIA
Badan Intelijen Pusat (CIA) Amerika Serikat meluncurkan upaya baru untuk merekrut informan di Tiongkok, Iran, dan Korea Utara pada Rabu (2/10/2024). 

Israel Mulai Rencanakan Kamp Konsentrasi di Gaza yang Dijalankan oleh Tentara Bayaran Terlatih CIA

TRIBUNNEWS.COM- Israel mulai rencanakan kamp konsentrasi di Gaza yang dijalankan oleh tentara bayaran terlatih CIA, sebuah Laporan mengungkapkan.

Warga Palestina di Gaza akan dipaksa untuk hidup dalam 'gelembung kemanusiaan' di mana akses masuk dan keluar terhadap makanan akan didasarkan pada identifikasi biometrik.

Kabinet Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu diperkirakan akan menyetujui rencana untuk mendirikan kamp konsentrasi di Gaza, yang dioperasikan oleh tentara bayaran dari perusahaan keamanan swasta yang dijalankan oleh mantan pejabat intelijen AS dan Israel serta komandan pasukan khusus, Yedioth Ahronoth melaporkan pada 22 Oktober.

Perusahaan keamanan AS, GDC, berencana untuk membangun "gelembung kemanusiaan" di Gaza. Tentara Israel akan ditugaskan untuk "membersihkan" gelembung pejuang Hamas tersebut dan membangun tembok pemisah di sekitarnya dalam waktu 48 jam.

Masuk ke kompleks ini akan dilarang kecuali bagi penduduk yang tinggal di lingkungan tersebut dan menyerahkan identifikasi biometrik.

 

 

 

Baca juga: Personel CIA Mendarat di Lebanon, Meningkatkan Pengumpulan Intelijen untuk Mendukung Perang Israel

 

 

 

 

Terkait rencana tersebut, jurnalis AS Dan Cohen melaporkan bahwa "pemerintahan Biden telah menyetujui pengerahan 1.000 tentara bayaran swasta yang dilatih CIA sebagai bagian dari rencana gabungan AS-Israel untuk mengubah reruntuhan apokaliptik Gaza menjadi distopia berteknologi tinggi."

GDC dipimpin oleh pengusaha Israel-AS Moti Kahane, yang bekerja dengan intelijen Israel selama perang di Suriah untuk memasok kelompok pemberontak ekstremis yang berusaha menggulingkan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved