Minggu, 5 Oktober 2025

Lidia Thorpe Ganggu Pidato Raja Charles di Parlemen Australia: Anda Bukan Raja Saya

Raja Charles III mengunjungi Australia dengan berpidato di Gedung Parlemen Australia pada Senin (21/10/2024).

Tangkapan Layar Video X/Twitter
Pidato Raja Charles III di Gedung Parlemen Australia diwarnai aksi protes oleh seorang senator pribumi, Lidia Thorpe pada hari Senin (21/10/2024) 

TRIBUNNEWS.COM - Raja Charles III mengunjungi Australia dengan berpidato di Gedung Parlemen Australia pada Senin (21/10/2024).

Namun sayangnya, pidato Raja Charles III diwarnai aksi protes oleh seorang senator pribumi, Lidia Thorpe.

Saat Raja Charles menyelesaikan pidatonya, senator Lidia Thorpe berdiri mendekati panggung.

Wanita yang mengenakan mantel panjang dari kulit possum ini juga meneriaki Raja Charles III selama 30 detik.

"Anda bukan raja kami, Anda bukan penguasa. Anda telah menghancurkan tanah kami,” teriaknya, dikutip dari independent.co.uk.

Tidak hanya itu, Thorpe menuduh Raja Charles III telah melakukan genosida terhadap warga Australia.

“Anda telah melakukan genosida terhadap rakyat kami. Kembalikan tanah kami. Kembalikan apa yang telah Anda curi dari kami , tulang-tulang kami, tengkorak kami, bayi-bayi kami, rakyat kami,” kata Thorpe.

Tentunya, langkah yang dilakukan Thorpe menyorot perhatian para tamu yang hadir.

Kamera dan seluruh tamu langsung berbalik ke arahnya.

Sementara Charles dan Camilla menyaksikan luapan emosinya tanpa reaksi apa pun yang terlihat.

Setelah satu menit berdiri dan berbicara di depan Raja, Thorpe dikawal pergi oleh petugas keamanan.

Hingga akhirnya rapat ditutup tanpa ada referensi apa pun terhadap insiden tersebut.

Baca juga: Raja Charles Pergi ke Prancis, Dinas Luar Negeri Pertama Sejak Diagnosis Kanker

Charles dan Camilia kemudian berjalan keluar dan disambut oleh ratusan warga Australia yang menunggu di luar gedung.

Sementara Thorpe mengatakan kepada BBC bahwa ia ingin mengirim "pesan yang jelas" kepada Raja.

Ia mengatakan bahwa jika ingin memimpin negaranya harus memiliki syarat sebagai warga Australia.

"Untuk menjadi penguasa, Anda harus berasal dari tanah ini. "Dia (Charles) bukan berasal dari tanah ini," tegasnya.

Australia adalah satu-satunya bekas jajahan Inggris yang tidak memiliki kedaulatan.

Di Australia, banyak penduduk Aborigin dan Selat Torres menekankan bahwa mereka tidak pernah menyerahkan kedaulatan atau tanah mereka kepada Kerajaan.

Oleh karena itu, Thorpe dengan tegas mengatakan bahwa ia tidak bisa tunduk dengan Charles karena menganggapnya sebagai penjajah.

"Kita bisa memimpin itu, kita bisa melakukan itu, kita bisa menjadi negara yang lebih baik, tapi kita tidak bisa tunduk kepada penjajah, yang nenek moyangnya yang disebutkan di sana bertanggung jawab atas pembunuhan massal dan genosida massal," jelasnya.

Sebagai informasi, Raja dan Ratu Camilla sedang dalam lawatan lima hari ke Australia.

Kunjungan pertama Raja Charles dan Ratu Camilia adalah ke Canberra.

Saat tiba di Canberra, Charles dan Camilia disambut oleh barisan penyambutan yang terdiri dari politisi, anak-anak sekolah, dan Tetua Ngunnawal.

Kemudian pada hari kedua, Charles dan Camilia berkunjung ke Aula Besar Gedung Parlemen Canberra.

Sesampainya di Aula, Raja dan Ratu disambut dengan cara tradisional dan diiringi bunyi digeridoo.

Di aula parlemen, Charles memulai pidatonya.

Ia menceritakan tentang masyarakat adat dan apa yang telah ia pelajari dari mereka.

Menurutnya, warga Australia memiliki keberanian dan harapan yang tinggi.

"Dalam berbagai kunjungan saya ke Australia, saya telah menyaksikan keberanian dan harapan yang telah menuntun perjalanan bangsa ini yang panjang dan terkadang sulit menuju rekonsiliasi," katanya.

Akan tetapi saat ia duduk, aksi protes Thorpe membuyarkan rapat.

Selain berpidato di gedung parlemen, Charles dan Camilia juga sempat mengunjungi beberapa tempat di Canberra.

Ada momen lain ketika Raja membelai seekor alpaka yang mengenakan mahkota kecil.

Ia juga tampak melakukan interaksi dengan warga sekitar.

Raja dan Ratu kemudian juga menyempatkan waktunya untuk menanam pohon di Gedung Pemerintah.

Ini merupakan kunjungan pertama Charles ke Australia.

Namun berbeda dengan kunjungan di negara lainnya, lawatan tahun ini lebih singkat.

Hal tersebut lantaran tahun ini Raja Charles sedang menjalani perawatan kanker.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Raja Charles III

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved