Rabu, 1 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Konflik Palestina vs Israel Tak Bermula dari 7 Oktober 2023, Deklarasi Balfour Jadi Biangnya

Sejarah panjang konflik Palestina vs Israel, tak bermula dari Operasi Banjir Al-Aqsa 7 Oktober 2023, melainkan sejak Deklarasi Balfour.

Mahmud HAMS / AFP
Anggota Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas, yang bertopeng, berbaris dalam unjuk rasa di Kota Gaza pada 20 Juli 2022 - Sejarah panjang konflik Palestina vs Israel, tak bermula dari Operasi Banjir Al-Aqsa 7 Oktober 2023, melainkan sejak Deklarasi Balfour. 

Sebanyak 150 ribu warga Palestina tetap berada di negara Israel yang baru dibentuk. Mereka hidup di bawah pendudukan militer dan dikontrol ketat selama 20 tahun, sebelum akhirnya diberi kewarganegaraan Israel.

Mesir mengambil alih Jalur Gaza. Pada 1950, Yordania memulai pemerintahan administratifnya atas Tepi Barat.

Pada 1964, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dibentuk, dan setahun kemudian, partai politik Fatah didirikan.

Naksa, Perang Enam Hari

Pada 5 Juni 1967, Israel menduduki sisa wilayah Palestina yang bersejarah, termasuk Jalur Gaza, Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Dataran Tinggi Golan Suriah, dan Semenanjung Sinai Mesir selama Perang Enam Hari melawan koalisi tentara Arab.

Bagi sebagian warga Palestina, hal ini menyebabkan pengungsian paksa kedua. Peristiwa ini dikenal sebagai Naksa yang berarti "kemunduran".

Intifada Pertama pada 1987-1993

Intifada Palestina pertama meletus di Jalur Gaza pada Desember 1987, setelah empat warga Palestina tewas saat truk Israel bertabrakan dengan dua van yang membawa pekerja Palestina.

Protes menyebar cepat ke Tepi Barat, di mana pemuda Palestina melemparkan batu ke tank dan tentara Israel.

Peristiwa ini juga menyebabkan berdirinya gerakan perlawanan Hamas,

Respons keras tentara Israel dirangkum dalam kebijakan "Patah Tulang Mereka" yang dikeluarkan oleh Menteri Pertahanan saat itu, Yitzhak Rabin.

Aksi ini mencakup pembunuhan, penutupan universitas, deportasi aktivis, dan penghancuran rumah.

Intifada terutama dilakukan oleh kaum muda dan diarahkan oleh Kepemimpinan Nasional Terpadu Pemberontakan, sebuah koalisi faksi politik Palestina yang berkomitmen mengakhiri pendudukan Israel dan membangun kemerdekaan Palestina.

Pada 1988, Liga Arab mengakui Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) sebagai satu-satunya perwakilan rakyat Palestina.

Intifada ditandai mobilisasi rakyat, protes massal, pembangkangan sipil, pemogokan yang terorganisasi dengan baik, dan kerja sama komunal.

Menurut organisasi hak asasi manusia (HAM) Israelm, B'Tselem, 1.070 warga Palestina dibunuh oleh pasukan Zionis selama Intifada, termasuk 237 anak-anak. Sementara, lebih dari 175.000 warga Palestina ditangkap.

Palestina-Israel Tandatangani Perjanjian Oslo

Infografis pembagian wilayah Tepi Barat yang diduduki antara Palestina dan Israel menurut Perjanjian Oslo tahun 1993.
Infografis pembagian wilayah Tepi Barat yang diduduki antara Palestina dan Israel menurut Perjanjian Oslo tahun 1993. (Al Jazeera)

Pada 1993, Pemimpin Palestina, Yasser Arafat, dan Perdana Menteri Israel, Yitzhak Rabin, menandatangani Perjanjian Oslo.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved