Konflik Palestina Vs Israel
Bantuan Militer Tahunan AS untuk Israel Meningkat 4 Kali Lipat sejak Serangan 7 Oktober
AS habiskan $22 miliar dolar untuk salurkan bantuan militer ke Israel dan pengelolaan konflik limpahan yang ditimbulkan oleh perangnya di Gaza.
Kelompok-kelompok tersebut mengatakan serangan mereka merupakan bentuk solidaritas dengan warga Palestina yang terkepung di Gaza.
Dari Lebanon, Hizbullah menyerang Israel mulai tanggal 8 Oktober 2023.
Sementara itu, milisi Syiah di Irak melancarkan serangan terhadap pangkalan AS dan Houthi di Yaman mulai menargetkan pengiriman komersial dan kapal militer AS.
Diperkirakan AS telah menghabiskan $2,4 miliar yang dialokasikan oleh Kongres dan harus memanfaatkan dana tambahan untuk mendukung pengerahan bergilir sebanyak dua kapal induk.
"Biaya penuh per hari untuk mengoperasikan kelompok penyerang kapal induk diperkirakan mencapai $8,7 juta (dalam dolar yang disesuaikan dengan inflasi), yang setara dengan $2,7 miliar per tahun," catat para penulis.
"Mengingat semua faktor ini, masuk akal untuk memperkirakan bahwa AS siap untuk menghabiskan setidaknya dua kali lipat dari $2,4 miliar yang telah dialokasikan untuk pertahanan regional."
Kelompok Houthi telah berperang selama bertahun-tahun dengan Arab Saudi, meskipun saat ini ada gencatan senjata.
Houthi diketahui menggunakan rudal dan pesawat nirawak murah yang harus ditembak jatuh Arab Saudi dengan pencegat mahal.
AS menghadapi masalah yang sama saat berpatroli di Laut Merah.
Menurut Pentagon, selama sembilan bulan kelompok penyerang kapal induk USS Eisenhower berpatroli di wilayah tersebut, mereka menembakkan 135 rudal serang darat Tomahawk dan 155 rudal standar ke sasaran Houthi, yang setara dengan sekitar 800 juta dolar.
"Pada tingkat ini, kemungkinan besar Pentagon akan membutuhkan setidaknya $1,5-$2 miliar dana darurat selama beberapa bulan ke depan," tulis para penulis.
Bahkan sebelum perang di Gaza, Israel merupakan penerima bantuan militer AS terbesar, yang menerima sekitar $3,8 miliar setiap tahunnya.
Sebagian besar bantuan tersebut berasal dari FMF. $17,9 miliar.
Pemerintahan Joe Biden berjanji untuk mendukung Israel tanpa syarat setelah serangan Oktober 2023.
Gedung Putih juga memastikan pasokan senjata yang stabil.
Kendati demikian, seruan dukungan itu mendapat tentangan dari beberapa pejabat AS, anggota parlemen, dan banyak kelompok hak asasi manusia yang khawatir tentang dampak buruk serangan Israel terhadap warga sipil di Gaza, dan sekarang Tepi Barat dan Lebanon.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.