Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Bela Israel, Antony Blinken Didesak Mundur usai Tipu Kongres AS

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berada di bawah tekanan untuk mundur dari jabatannya.

Fabrice COFFRINI / AFP
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyampaikan pidato dalam sesi Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos pada 17 Januari 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berada di bawah tekanan untuk mundur dari jabatannya.

Ini terjadi setelah ProPublica membuat laporan yang diterbitkan pada awal minggu ini.

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa Blinken telah menipu Kongres AS terkait bantuan untuk Gaza.

Selama ini, Israel melarang atau membatasi transportasi bantuan kemanusiaan AS ke Gaza.

Namun laporan para ahli departemennya sendiri dan USAID tersebut dibantah oleh Blinken pada bulan Mei.

Menurut Blinken, Israel tidak membatasi apapun.

Sementara itu, USAID membuat memo setebal 17 halaman yang dikirimkan ke Menteri Luar Negeri Antony Blinken.

Dalam memo tersebut, USAID mengatakan bahwa hukum AS mengharuskan pemerintah menghentikan pengiriman senjata ke pemerintah yang mencegah pengiriman bantuan kemanusiaan yang didukung AS.

Menurut ProPublica, baik Blinken maupun pemerintahan Presiden Joe Biden menolak menerima kesimpulan yang dicapai oleh kedua lembaga AS tersebut. 

"Saat ini kami tidak menilai bahwa pemerintah Israel melarang atau membatasi pengangkutan atau pengiriman bantuan kemanusiaan AS," kata Blinken pada 10 Mei kepada Kongres, setelah menerima laporan tersebut, dikutip dari Al Mayadeen.

Tentunya hal tersebut membuat Kongres AS geram.

Kongres AS menganggap pembelaan Blinken tersebut merupakan penipuan.

Baca juga: Serangan Israel Hantam Sekolah di Gaza yang Tampung Ribuan Pengungsi, Terus Berdalih Targetkan Hamas

Oleh karena itu, sesuai dengan hukum AS, menipu Kongres bisa menjadi alasan pemakzulan seseorang.

Setelah adanya laporan tersebut, banyak dari para ahli yang mendesak Blinken untuk mengundurkan diri.

Seorang profesor dan mantan peneliti di Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm, Sam Perlo-Freeman mengatakan, secapatnya Blinken harus mengundurkan diri atau dimakzulkan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan