Konflik Palestina Vs Israel
Rangkuman Sejarah Konflik antara Hizbullah dan Israel
Konflik antara Israel dan Hizbullah bukanlah hal baru, melainkan sudah terjadi hampir setengah abad.
Empat tentara Fiji, yang ditugaskan pada pasukan penjaga perdamaian sementara PBB, juga terluka parah.
Baca juga: Hizbullah Konfirmasi Bahwa Komandan Tertinggi dalam Kondisi Sehat Setelah Serangan Terbaru Israel
2006 – Perang Juli
Dalam operasi tahun 2006 ke wilayah Israel, Hizbullah menewaskan tiga tentara Israel, Wassim Nazal, Eyal Benin dan Shani Turgeman, dan menangkap dua orang, Ehud “Udi” Goldwasser dan Eldad Regev.
Hizbullah menuntut pembebasan tahanan Lebanon dengan imbalan tentara Israel.
Pada akhirnya, jenazah Goldwasser dan Regev dikembalikan dua tahun kemudian dengan imbalan lima tahanan Lebanon.
Kemudian pada bulan yang sama, Perang Juli pecah, berlangsung selama 34 hari.
Sekitar 1.200 warga Lebanon tewas dan 4.400 lainnya terluka, sebagian besar warga sipil.
Sementara itu, Israel melaporkan 158 kematian, sebagian besar dari mereka adalah tentara.
2009 – Manifesto yang diperbarui
Pada tahun 2009, sambil mempertahankan penentangannya terhadap Israel dan dukungannya yang berkelanjutan terhadap Iran, Hizbullah memperbarui manifestonya, berkomitmen untuk mengintegrasikannya ke dalam bentuk pemerintahan demokratis yang mewakili persatuan nasional dan bukan kepentingan sektarian.
Ini adalah deklarasi keduanya, setelah Surat Terbuka tahun 1985 yang memiliki tujuan domestik yang berlawanan.
Manifesto tahun 2009 menegaskan kembali gagasan perlawanan terhadap Israel sambil menunjukkan betapa mengakarnya Hizbullah di seluruh lapisan Lebanon.
2012 – Perang saudara di Suriah
Hizbullah memasuki perang saudara Suriah untuk mendukung rezim Damaskus sejak 2012, sebuah langkah yang dikritik oleh banyak mantan pendukung Arabnya dan juga dikutuk oleh salah satu pendiri kelompok tersebut, ulama senior Subhi al-Tufayli.
Namun, para pendukung mereka mengklaim pengerahan ini berperan dalam mencegah masuknya kelompok bersenjata, khususnya ISIL (ISIS), ke Lebanon, serta memberi Hizbullah pengalaman medan perang yang luas.
2023 hingga 2024 – Gaza
Pada bulan Oktober 2023, Hizbullah meluncurkan serangan roket ke Israel untuk mendukung Gaza, yang dibombardir oleh Israel setelah serangan mendadak yang dipimpin Hamas terhadap Israel yang menewaskan 1.139 orang dan sekitar 250 orang ditawan.
Israel membalas tembakan.
Di Lebanon, 97.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka, dengan 566 orang tewas, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon. Setidaknya 133 orang adalah warga sipil.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.